Translate

Senin, 22 Desember 2014

Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif di Timur Indonesia


Walau hujan terus menyerang dan angin bertiup kencang semua itu tak mengkerdilkan semangat para komunitas kreatif dan UKM yang ikut berpartisipasi. “Dasar orang kreatif memiliki semangat dan gelora tinggi serta selalu mencari solusi setiap permasalahan yang timbul. Sejak sebulan persiapan kami mendapat hantaman keras dengan perpindahan dua kali tempat penyelenggaraan KKFest2014. Rencana awal di Gor Pemuda Sultra tidak dapat digunakan, karena adanya kegiatan lain yang juga akan menggunakan tempat tersebut dengan waktu yang sama. Sementara alternatif lain yang kami harapkan yaitu penggunaan Ruang Terbuka Publik (RTP) di Kota Kendari yaitu Tugu Persatuan Sultra Eks MTQ juga tidak dapat digunakan karena kami dikenakan biaya pemakaian tempat yang begitu besar. Hingga akhirnya waktu yang hanya tinggal 3 hari (H-3), Kendari Kreatif sesuai dengan kesepakatan bersama Komunitas dan UKM kemudian memutuskan menggunakan badan jalan Supu Yusuf Kompleks Ruko Eks MTQ Square Kendari depan Sekretariat Kendari Kreatif sebagai venue KKFest2014, agar lebih mudah mengontrol loading dan dapat menekan biaya operasional. Tak kenal hujan, angin dan suara pesimis yang seolah ingin mengoyahkan komitmen terlaksananya Kendari Kreatif Fest 2014. Hingga dini hari para Komunitas Kreatif dan UKM terus bekerja bersama-sama menyelesaikan semua event production” tangkas Okent. Hari itu tanggal 13 Desember 2014 akhirnya hujan deras dan angin kencang mulai sadar bahwa ada hajatan mulia yang tidak menginginkan kehadiran mereka. Sebelum acara pembukaan dimulai, sore harinya para pengunjung sudah berdatangan baik warga, pelajar dan mahasiswa maupun pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. KKFest2014 kedatangan tamu selain dari Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Pusat juga ada Shafa Indonesian Idol Cilik dari Jakarta sebagai bintang tamu serta dari Kota Makassar yaitu sutradara dan 6 artis pemeran utama Film Bombe yang ingin melihat produk kreatif lokal sekaligus silaturahmi bersama pelaku industri kreatif di Kota Kendari.



Kedatangan secara tiba-tiba Shafa Idol dan rombongan Film Bombe bersama dengan 6 anak kecil yang berakting dalam Film tersebut, membuat suasana KKFest2014 menjadi seru dan penuh warna. Mereka berkeliaran di area stand pameran dan langsung dikeremuni oleh para fans untuk berfoto dan berselfi ria. Pengunjung yang baru saja tiba dari Wakatobi dan sengaja singgah di Kota Kendari untuk menghadiri KKFest2014, Dendi berkata “penuh kejutan telah hadir disini dan kembali bertemu dengan sutradara serta 6 artis cilik pemeran Film Bombe, saya asli orang Makassar sudah 2 kali saya menonton Film Bombe di XXI Mal Panakukang Makassar. Setelah berwisata di Wakatobi selama 3 hari dan sengaja menyempatkan waktu untuk hadir di acara Kendari Kreatif yang selama ini saya hanya melihatnya di medsos dan videonya di youtube. Saya serasa berada di Kota Makassar dan bertemu dengan orang-orang kreatif Makassar di KKFest2014”. Sementara Rere director dan sutradara Film Bombe berucap bahwa “kegiatan seperti ini jarang ada di Kota Makassar, acara yang dapat menghimpun Komunitas dan UKM yang berbeda ganre dan prinsip itu luarbiasa. Apalagi produk yang dihasilkan dan dipamerkan sangat unik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Rugi rasanya bagi warga Kota Kendari – Sulawesi Tenggara yang tidak meluangkan waktunya untuk datang dan menyaksikan acara ini. Besok malam saya akan tampil dipanggung KKFest2014 sekalian talkshow bedah Film Bombe”.



Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 wita, kita break sejenak untuk Isoma pesan MC diatas panggung. Tepat pukul 19.00 wita kemudian screen panggung disisi kanan menyala, ternyata ada pemutaran film pendek lokal buatan anak Kendari. Para rombongan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dipersilahkan mengisi tenda VVIP yang sudah disiapkan oleh penyelenggara dan sebagian pengunjung ikut menyaksikan pemutaran film pendek yang disajikan dalam layar yang berukuran 2 x 2 meter. Setelah pemutaran film indie tersebut, kemudian berlanjut pada penampilan Stand Up Comedy Kendari yang mengiringi kedatangan Dra. Poppy Savitri Sekretaris Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Iptek Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Acara yang ditunggu-tunggu yaitu Opening Art Kendari Kreatif Fest 2014 berlangsung dengan sebuah ceremonial sarat makna. Kolaborasi antara Monolog Cerita Rakyat oleh Papi Seniman Senior, Tari Tradisional oleh Sanggar Tari KK, Musik Tradisional dan Modern oleh KKcoustic serta penampilan Parkour aksi spektakuler dari Kendari Urban Trace. Sehabis menikmati opening ceremonial, rombongan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ditemani oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara beserta perwakilan dari Kendari Kreatif berkunjung ke stand pameran diantaranya; Adham Art, WPAP Sultra, Marchandise ILIKENDARI, Nandar Art, Baju Pokea, AnacondA VS anabule.co, Buton Clothing, Adam Lampion, Gen Aktif Baubau, Sultra Cerdas, AIS Kendari, ICI Kendari, Baubau Kriya, Findi Ban dan Anyaman Bambu serta Kerajinan Tempurung Kelapa hasil pelatihan dan workshop Desain Produk dan Kemasan yang diselenggarakan oleh Disparekraf Prov. Sultra dan Kemenparekraf Republik Indonesia pada bulan Oktober 2014.



Seperti yang telah dijadwalkan acara talkshow dengan tema “Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif Indonesia” dengan narasumber Dra. Poppy Savitri dan moderator Derlin, langsung mendapat perhatian khusus oleh seluruh pengunjung, peserta pameran, komunitas dan UKM serta warga sekitar yang melintas di jalan Supu Yusuf Kendari. Dalam pemaparannya Poppy menyampaikan “kesan yang baik dan rasa bangganya kepada Kendari Kreatif yang telah menyelenggarakan KKFest untuk ketiga kalinya secara berkesinambungan setiap tahunnya. Kegiatan ini harus terus dilaksanakan dengan penuh semangat dan konsisten. Jangan pernah takut untuk bermimpi, sewaktu saat semua impian dan tujuan dari kegiatan ini akan didapatkan. Kekuatan ekonomi kreatif ada pada orang-orang lokal, seni dan budaya bangsa yang menjadi identitas kita. Buat para insan kreatif baik Komunitas, UKM maupun pelaku industri kreatif yang ada di Kota Kendari harusnya bersatu dan memperkokoh barisan kreatifitas dengan terus berkarya tanpa henti, diikuti dengan inovasi agar orientasi bisnis dan ekonomis terwujud dengan nilai dan hasil yang maksimal. Tentunya kami sebagai Pemerintah Pusat sangat mengapresiasi dan berkomitmen untuk mendukung Kendari Kreatif dalam mengembangkan ekonomi kreatif di daerah, dan Kendari Kreatif Fest telah kami jadikan sebagai kalender event nasional agar setiap tahunnya dapat terlaksana semakin baik dan semarak lagi dengan kehadiran peserta dari luar untuk ikut memamerkan dan memasarkan produk kreatif yang dihasilkan”.



Sementara Zainal Koedoes Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara dalam sambutannya menyatakan “akan terus menjalin kerjasama yang baik dengan Kendari Kreatif. Tahun depan Hallo Sultra kembali dilaksanakan, tentunya Kendari Kreatif harus berperan besar pada penyelenggaraan event tersebut, begitu juga dengan perencanaan event 15 bulan di langit yang akan dilaksanakan setiap bulan akan menjadi arena dan pasar bagi pelaku industri kreatif, komunitas, seniman dan budayawan untuk mengekspresikan karya seni kreatifnya. Dinas menjadikan Kendari Kreatif sebagai rekan kerja untuk melaksanakan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Komunikasi, konsolidasi, koordinasi dan konsultasi akan terus dilakukan demi terjalinnya kolaborasi antara Pemerintah, Komunitas, Akademisi, UKM dan Pengusaha. Karena tanpa Komunitas, Pemerintah tidak bisa berbuat banyak begitupun sebaliknya”.



Dalam rangkaian penyelenggaraan KKFest2014 yang membedakan dari tahun-tahun sebelumnya adalah adanya Launching Creative City Branding ILIKENDARI yang diresmikan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Iptek Kementerian Pariwisata Republik Indonesia agar menjadi Brand dari Kota Kendari. ILIKENDARI adalah sebuah gerakan untuk mempromosikan Kota Kendari ke dunia internasional. Menjadikan Kota Kendari sebagai salah satu tujuan destinasi yang akan disukai oleh wisatawan baik domestik maupun internasional dan menumbuhkan rasa cinta dan bangga akan produk lokal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA 2015) sehingga pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 terwujud di Provinsi Sulawesi Tenggara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar