Translate

Kamis, 21 November 2013

MICE; Mesin Penggerak Ekonomi Kreatif | Metode Membangun, Mengembangkan dan Memajukan Industri Kreatif.




Era ekonomi dunia setelah ekonomi pertanian, ekonomi industri dan ekonomi informasi & teknologi. Kini era baru ekonomi dunia memasuki ekonomi kreatif. Konsep Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan stock of knowledge dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya.

Struktur perekonomian dunia mengalami transformasi dengan cepat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, dari yang tadinya berbasis Sumber Daya Alam (SDA) sekarang menjadi berbasis Sumber Daya Manusia (SDM), dari era pertanian ke era industri dan informasi. Alvin Toffler (1980) dalam teorinya melakukan pembagian gelombang peradaban ekonomi kedalam tiga gelombang. Gelombang pertama adalah gelombang ekonomi pertanian. Kedua, gelombang ekonomi industri. Ketiga adalah gelombang ekonomi informasi. Kemudian diprediksikan gelombang keempat yang merupakan gelombang ekonomi kreatif dengan berorientasi pada ide dan gagasan kreatif.

Definisi Ekonomi Kreatif 
Howkins menyadari lahirnya gelombang ekonomi baru berbasis kreativitas setelah melihat pada tahun 1997 Amerika Serikat menghasilkan produk-produk Hak Kekayaan Intelektual (HKI) senilai 414 Miliar Dollar yang menjadikan HKI ekspor nomor 1 Amerika Serikat. Howkins dengan ringkas mendefinisikan Ekonomi Kreatif, yaitu: “The creation of value as a result of idea” yang disarikan sebagai berikut: “Kegiatan ekonomi dalam masyarakat yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menghasilkan ide, tidak hanya melakukan hal-hal yang rutin dan berulang. Karena bagi masyarakat ini, menghasilkan ide merupakan hal yang harus dilakukan untuk kemajuan.”

Studi Ekonomi Kreatif terbaru yang dilakukan United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) pada tahun 2010.  Penjabaran Ekonomi Kreatif lebih lanjut sebagai:
Ø  Mendorong peningkatan pendapatan, penciptaan pekerjaan, dan pendapatan ekspor sekaligus mempromosikan kepedulian sosial, keragaman budaya, dan pengembangan manusia.
Ø Menyertakan aspek sosial, budaya, dan ekonomi dalam pengembangan teknologi, Hak Kekayaan Intelektual, dan pariwisata.
Ø  Kumpulan aktivitas ekonomi berbasiskan pengetahuan dengan dimensi pengembangan dan keterhubungan lintas sektoral pada level ekonomi mikro dan makro secara keseluruhan.
Ø  Suatu pilihan strategi pengembangan yang  membutuhkan tindakan lintas kementerian dan kebijakan yang inovatif dan multidisiplin.
              Ø     Di jantung Ekonomi Kreatif terdapat Industri Kreatif.

Definisi Industri Kreatif
Ekonomi kreatif sering dilihat sebagai sebuah konsep yang memayungi konsep lain yang juga menjadi populer di awal abad ke-21 ini, yaitu Industri Kreatif. Tercatat istilah “Industri Kreatif” sudah muncul pada tahun 1994 dalam Laporan “Creative Nation” yang dikeluarkan Australia. Namun istilah ini benar-benar mulai terangkat pada tahun 1997 ketika Department of Culture, Media, and Sport (DCMS) United Kingdom mendirikan Creative Industries Task Force.
Definisi Industri Kreatif di Indonesia seperti yang tertulis dalam Cetak Biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Nasional 2009-2015 (2008) adalah: “Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.“

Dapat disimpulkan bahwa Ekonomi Kreatif dalam hubungannya dengan Industri Kreatif adalah kegiatan ekonomi yang mencakup industri dengan kreativitas sumber daya manusia sebagai aset utama untuk menciptakan nilai tambah ekonomi.


Design by KK Daniat Ray Putra









*****
Karena kurangnya referensi tentang Meeting, Incentive, Convention & Exhibition (MICE). Maka dengan itu kami ingin berbagi sedikit pengetahuan dan pemahaman kami tentang MICE tersebut.
Hubungan MICE dengan Industri Kreatif, kami jabarkan sebagai berikut:
-   Meeting (pertemuan), dengan seringnya mengadakan pertemuan untuk berkumpul dan berdiskusi serta sharing, dapat melahirkan suatu Ide dan Imajinasi.
- Incentive (pendorong / perangsang), untuk mewujudkan Ide dan Imajinasi memerlukan pendorong / perangsang yaitu berupa Seni dan Kreatifitas agar dapat menghasilkan karya dan kreasi berbentuk produk (barang/jasa) berdaya guna, bermanfaat serta bernilai tinggi. Sehingga tidak lagi menjadi sekedar mimpi dan impian.
-  Convention (kebiasaan), harus membiasakan diri untuk berkarya dan berkreasi agar menjadikan produktif adalah aktifitas keseharian, tidak lagi membeku menjadi konsumtif. Dari kebiasaan itu dapat melahirkan inovatif dan solutif buat hidup dan penghidupan.  
-   Exhibition (pertunjukan / pameran), jangan pernah malu, miris dan takut akan karya dan kreasi kita, mungkin lokalitas dan nasionalitas tidak mengapresiasi dan menghargainya. Dengan adanya pertunjukan / pameran. Karya dan Kreasi kita bisa langsung dipromokan serta dipasarkan keluar Rumah, Lingkungan, Kampung, Desa, Kabupaten, Kota, Daerah hingga keluar Negeri.   

Oleh karena itu industri kreatif adalah jantung dari era ekonomi kreatif. Dalam menghadapi dan memasuki globalisasi – pasar bebas, Rakyat dan Bangsa ini memerlukan mesin penggerak agar industri kreatif berjalan dengan baik, terpelihara dan terus melakukan variasi serta modifikasi “innovation to get the solution life”. Mesin penggerak tersebut adalah MICE. Sosialisasi era ekonomi kreatif sebagai peradaban ekonomi baru dunia adalah MICE. Dimana hampir disetiap Daerah dan Negara lain memiliki acara paten yang diselenggarakan rutin setiap tahun, sebagai ajang sosialisasi potensi baik dari sisi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM)  maupun Seni dan Kebudayaan. Sepakat dengan Pemerintah Republik Indonesia yang telah membentuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tersendiri, sehingga bisa lebih berkonsentrasi dan terarah dalam membangun, mengembangkan dan memajukan industri kreatif. Namun kami sepakat juga kalau selama periode ke II 2009 - 2013 ini belum maksimal dalam bekerja ikhlas dan cerdas untuk rakyat. Potensi Rakyat dan Bangsa Indonesia dengan industri kreatif sangatlah besar, luas dan tinggi.
       *      Sebagai Negara kepulauan (surga pariwisata dunia) terbesar;
       *      Memiliki potensi laut dan darat beserta isinya sebagai (bahan baku) swasembada yang luas;
     *    Beragam bahasa, suku, adat istiadat, budaya, kesenian dan agama sebagai pedoman hidup tertinggi.

MICE adalah metode dalam membangun, mengembangkan dan memajukan industri kreatif. Selain sebagai mesin penggerak, MICE juga merupakan metode atau cara mempromosikan, memasarkan dan menjual langsung produk (barang & jasa) kepada customer baik lokal, nasional maupun internasional “MICE to MICE”. Bentuk MICE dalam mempromosikan, memasarkan dan menjual hasil dari industri kreatif adalah berbentuk event! Semestinya sudah tidak zaman lagi dengan istilah Event Organizer (EO) dan seharusnya sebagai penggiat event menamakan dirinya dan perusahaannya sebagai MICE bukan lagi EO. Pelaksanaan suatu event mencakup keseluruhan jenisnya yaitu berbentuk MICE.
































Banner Promo #KKFest2012 (eventMICE by.KendariKreatif)

MICE; mencakup seluruh jenis atau bentuk event, dengan ini kami muralkan sebagai berikut:
1.   Meeting Event
- Diskusi/dialog
- Rapat
- RUPS
- Seminar
- Sarasehan
- Talk show
- Variety show
- Presentasi
2.   Incentive Event
      - Pesta Pernikahan
      - Pesta ulang tahun
      - Syukuran
      - Jabatan baru
- Pisah sambut dan pesta peringatan pribadi
- Gathering
- Maintenance
- Outbond
- Non profit
- Institutional/privat
      3.   Convention Event
      - Lounching brand atau product
- Kongres
- Musda dan Mubes
- Konvensi Lembaga
- Deklarasi
4.   Exhibition Event
      - Konser
- Festival
- Pameran/Expo/Fair/Promo
- Pertunjukan/Pementasan Seni Budaya
- Pertandingan Profesional / Persahabatan
- Kompetisi/Perlombaan Peringkat
- Pementasan/pergelaran profit oriented
- Pementasan/pergelaran program acara

Kekuatan perekonomian saat ini terletak pada seni kreatifitas dalam mengolah Rasa, Karsa dan Cipta. Manajemen diri, SDM dan SDA merupakan keharusan dalam menjalankan kehidupan yang jauh lebih berarti, bernilai dan bermanfaat. Terus belajar menambah pengalaman, ilmu pengetahuan, informasi, jaringan (networking), kemampuan otak kanan serta kecerdasan emosional dan spiritual.
*Masa peradaban ekonomi kreatif ini akan melahirkan lebih banyak generasi berwiraswasta (entrepreneur) yang mandiri, kreatif, inovatif dan solutif dalam menjalankan kegiatan ekonomi. Kualitas hidup tergantung pada kualitas karya (barang/jasa) dengan produktifitas yang konsisten dan berkelanjutan. Masa depan ada dipasar, peka dan peduli dengan komunitas serta kehidupan kemasyarakatan. Bertindak lokal berfikir global, kearifan lokal dan budaya bisa menjadi kekuatan dalam berkreasi menghasilkan mahakarya. Culture Economy menanti selanjutnya…

Design by KK Daniat Ray Putra | Kendari Kreatif Fest 2013!









*****
at Manaba Communication Office, 19 November 2013

Rendra Manaba

Sabtu, 09 November 2013

EK ONO MI

Ilmu yang mempelajari tentang usaha-usaha Manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari yang jumlahnya tak terbatas, itulah Ilmu Ekonomi kata Guru begitu juga Dosenku
didalam definisi itu.

Tersebut usaha' ini mengartikan bahwa kita belajar displin ilmu ekonomi untuk menjadi Entrepreneur “berusahalah untuk berwirausaha” bukan berusahalah untuk bekerja sebagai pekerja apalagi menghalalkan segala cara untuk menjadi seorang PNS!

Janganlah membohongi pengetahuan kawan… semua sepakat kalau permainan penerimaan PNS itu sudah jelas dan terang benerang bagaikan lampu sorot 100 watt namun tak ada seorangpun yang berani mematikan cahaya kegelapan tersebut.

Kalau awalnya saja sudah gelap WAJAR sajalah birokrasi kita yang berstatus PNS bercahayakan dengan Korupsi, Kolusi, Nipotisme, ……..?

Istilahnya ini pembalasan dendam dulu saya diminta dan membayar 10 juta, anda 10 juta saya 50 juta memangnya anda Sarjana atau lulusan SMU/SMK? saya Sarjana oh…… pantas wajarlah!!!

aaaacccchhhhhh yang begituan dibilang WAJARLAH!

ayo kawanku pembaca bergerak untuk mematikan cahaya lampu sorot 100 watt itu dengan memanajemen kepribadian kita untuk berkata TIDAK DENGAN KKN! dan diaplikasikan dengan Benar & Jujur, cukup 10 juta atau kalau bisa sampai 50 juta penduduk NKRI bersikap demikian yakinku NKRI Maju & Sejahtera, karena sudah setengah penduduk bersih bermain Ek Ono Mi.















Wasalam
Rendra Manaba

Jumat, 08 November 2013

Kota Teluk Lama Bersejarah



Berbicara tentang sejarah Kota Lama dengan orang tua yang satu ini sungguh mencengangkan. Sebut saja X itu namanya, biar lebih penasaran buatku, tanpa disadari air matanya jatuh - sungguh miris rasanya. Padahal dulu X adalah pendekar yang kuat dan perkasa menguasai Kota Kendari. X menangis karena melihat kondisi Kota Lama sekarang terlupakan, terhina bahkan lebih parahnya lagi mau dipunahkan oleh PENJAJAH baru bermuka lokal, mengaku berbudaya lokal, mengaku penduduk asli, lahir dan besar di Kendari - Sulawesi Tenggara.

Apakah kekuasaan, jabatan, tahta atau apakah itu namanya membuat orang lupa ingatan (pikun), lupa diri (sombong) atau pura-pura sakit jiwa dan rohani?
Dimana tahu diri itu berada?
Dimana hati nurani itu berada?

Lantang kalian berbicara tentang Kota Kendari; pembangunan, kemajuan, kesejahteraan namun lupa sejarahnya. Cobalah sisipkan waktu kalian untuk mengenal dan tahu sejarah Kota Kendari serta melihat kondisi Kota Lama nan Tua, yang tetap tegar dan berdiri tegak walau kalian melupakannya. Mencoba memusnahkan dan memunahkannya dengan keangkuhan-kesombongan, karena menjadi manusia modern sedikit lagi menjadi moderniSETAN.

Melestarikan Kota Lama Kendari yang semua sepakat merupakan sejarah lahirnya Kota Kendari, bukan dengan pembangunan ke-borro-an yang menginginkan kehancuran situs sejarah dengan mengubah bentuk dan asanya. Arsitektur aslinyalah yang harus dijaga, dirawat, dilestarikan dan diteliti untuk menjadi manusia intelektual. Dengan mengaplikasikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman untuk mendapatkan karya ilmiah, karya seni nan kreatif, karya politikalisasi serta karya urban antar Negara, Daerah dan Kota bisa juga masuk ke Desa sebagai bahan materi sosialisasi pembangunan dunia.

Rencana pembangunan jembatan bahteramas - nama yang pantas disebut adalah JembatAnabule, karena dasar keangkuhan, kesombongan dan ke-borro-an dari pengambil keputusan bukan kebijakan dan sangat tidak bijaksana. Itu tidak beradap melainkan biadap, jauh dari etika dan estetika serta sosial kemanusiaan dan nilai ekonomis. Berfikirkah kalian dengan kehidupan dan penghidupan warga pesisir diseberang sana, yang mengais rejeki dengan sebuah perahu 'papalimbang’ istilah lokal. Yang sudah turun-temurun menjadi usaha dan profesi mereka.

Sebenarnya itulah salah satu keunikan dan ciri khas Kota Kendari - Sulawesi Tenggara yang bisa dijadikan sebagai potensi pariwisata sumber devisa, dengan mengelolahnya pakai nurani bukan naluri. Menjadi tempat wisata sejarah, wisata teluk dan wisata kota bagi wisatawan lokal, domestik serta mancanegara.

Ada lagi bangunan tempo doeloe yang merupakan situs sangat bersejarah bagi masyarakat dan pemerintah Kota, pemerintah Propinsi, pemerintah Pusat serta sejarah perjuangan merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ada lagi bangunan tempat ibadah yang menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama; fluralis, solidaris dan silaturalis - sungguh indah hidup aman, damai dan tentram. Kondisi dan situasi itu ada di Kota Lama Kendari, buktikan sajalah dengan mengunjungi langsung. Karena disana ada bangunan Mesjid dan Gereja satu pondasi dan satu tembok berdampingan bagaikan suami istri yang bahagia tak bisa diceraikan oleh provokator serta proSetan!

Ada lagi yang lebih berasa nyaman bila kita berada di Kota Lama Kendari yaitu dapat mengambil kesimpulan - berIde - berImajinasi - berEkspresi - berAktualisasi, wajibnya berKarya setelah berwisata di Kota Teluk Lama Bersejarah.

Menanti dan menunggu kejadian apa yang akan terjadi di Kota Lama Kendari itu pintar! tapi cobalah berpikir, berbuat, bertindak dengan aksi nyata untuk melestarikannya dengan kearifan lokal sesuai keahlian, disiplin ilmu, kreatifitas dan kesenian itu cerdas!

Selamat Hari Kebangkitan Nasional



21/05/2013.
MR.WM

sumber : http://www.facebook.com/KotaLamaKendari

Senin, 04 November 2013

KK baru ber-Usia 11 Bulan

13797685531709573579
(Historis Kendari Kreatif dalam Sketsa)


Masih Seumur Bayi yang baru belajar bicara dan berdiri, lagi lucu-lucunya dan mengemaskan membuat setiap orang baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lansia ingin membelai, memeluk, menimang-nimang serta menciumnya dengan penuh kasih sayang. Orang dewasa laki-laki lebih-lebih perempuan yang memiliki hati, rasa dan kalbu akan tergerak sendiri untuk mengarahkan bagaimana cara berbicara dan berkelakuan dengan sopan dan bijak, mengajarkan cara berjalan dengan baik, membimbing pengetahuan akan kehidupan serta membelanya setiap siapa saja yang ingin dan akan mengganggu ataupun menyakitinya. Baik tumbuhan, binatang, apalagi yang namanya manusia maupun mahluk halus lainnya. Usianya masih terlalu dini, namun sudah dipanggil dan disebut dengan nama KK.

*****
Khalayak menyebutnya KK

Orangtua menegurnya KK

Mahasiswa dan Pelajar memanggilnya KK

Masyarakat Umum memberi amanah kepada KK.

Awalnya ditahun 2010, setelah Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia jilid I menggunakan jasa konsultan dan praktisi serta pelaku Industri Kreatif yang sudah mendunia (sekarang menjadi staf ahli di Kementerian), mensearch pelaku Usaha Kreatif di Propinsi Sulawesi Tenggara secara umum, dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi via internet (jejaring sosial), bukan dengan jaringan birokrasi ke daerah yang sudah ada serta terindikasi kolusi dan nipotisme. Karena menginginkan perekrutan peserta pelatihan Ekonomi Kreatif Indonesia untuk membangun Industri Kreatif secara independent and real se-Indonesia yang menitikberatkan pada kearifan lokal (Bekerja & Berkarya dengan mengangkat Seni Budaya Lokal - Nasional). Namun setelah pelatihan di 3 Kota, yaitu Bandung, Jogjakarta dan Tasikmalaya yang tergolong sebagai Kota Kreatif di Indonesia, para peserta dibawa langsung ke tempat Usaha Kreatif dibekali dengan pelatihan membuka Usaha Kreatif menjadi Creativepreneur. Memanfaatkan SDM lokal dan Komunitas agar lebih berguna, bernilai dan berharga dengan Seni & Budaya Nasional serta mengelolah SDA yang mengacu pada kearifan lokal. Sebulan kemudian setelah pelatihan di 3 Kota tersebut, sempat juga diadakan pelatihan Ekonomi Kreatif Indonesia di Kota Kendari dengan mengumpulkan pelaku Usaha Kreatif di Kota kendari sebanyak 20 orang selama 3 hari.

Hasilnya hanya sebatas Ide yang terkurung selama 2 tahun lamanya. Ramadhan 1434 Hijriah tepatnya dibulan Agustus 2012, Tuhan mempertemukan kami yang sebenarnya sudah lama berteman dengan latar belakang dan disiplin ilmu pengetahuan serta pengalaman yang berbeda. Saya yakin Tuhan menginginkan kami bukan hanya sebatas menjadi teman tapi lebih dari itu menjadi sahabat dan saudara seperjuangan untuk mewujudkan mimpi dan impian yang selama ini terpendam. Begitu juga dengan teman, kawan, kerabat, sahabat maupun saudara seperjuangan yang sudah dan baru mau bergabung bersama KK, Baik  Personal, Komunitas dan UMK. Ini adalah takdir Tuhan yang menyatukan kami dalam satu visi dan misi yang sama, dengan mimpi dan impian yang berbeda-beda yang hakikatnya meraih tujuan yang sama yaitu bahagia dunia akhirat!

Selama 11 bulan ini, yang KK kerjakan dan karyakan bersama dengan Komunitas, UMK dan Personal adalah bentuk Investasi Sosial. Tanggal 25 Agustus 2012 saat itu merupakan bulan Ramadhan yang penuh rahmat, hidayah dan bulan pengampunan bagi seluruh umat manusia meraih taqwa. Hari itu adalah puasa terakhir di Ramadhan 1434 Hijriah, kami berbuka puasa ditempat sejarah lahirnya Kota Kendari “Kota Lama Kendari” tepatnya di Eks-Pusat Pemerintahan Belanda, Jepang, Propinsi dan Eks-Rujab Gubernur Propinsi Sulawesi Tenggara. Saat berbuka puasa itulah kami berdiskusi memikirkan Bangsa, Daerah, dan Kota ini serta Generasi Muda sebagai penerus perjuangan untuk siap menghadapi globalisasi dan kemajuan Bangsa-Bangsa lain. Setelah berbuka puasa bersama di Kota Lama Kendari dengan sajian minuman dan gorengan ala kadarnya, kami kembali ke tempat yang sempat didatangi oleh perwakilan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI ditahun 2010 lalu, yang jilid II Pemerintah RI sekarang berdiri sendiri menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dibawah kepemimpinan Ibu Marie Eka Pangestu untuk beribadah Ramadhan (ada yang bayar zakat fitrah sama Imam Besar Mesjid). Kemudian berlanjut lagi di Kopi Kita (tempat nongkrong anak Kendari saat itu) kini semakin banyak Warkop yang bermunculan, itu menandakan bahwa geliat bisnis semakin berkembang di Kota Kendari. Hasil diskusi kami berkesimpulan untuk membentuk suatu Lembaga resmi yang berlegalitas secara hukum negara, yang menghimpun dan mewadahi Komunitas-Komunitas, UMK dan Personal yang berpotensi menjadi penggerak dan khalifah, Lembaga itu bernama Kendari Kreatif (KK). Lebaran adalah ajang silaturahmi dan saling maaf-memaafkan, kami secara bergerilya mencari dan mengundang para Komunitas yang ada di Kota Kendari dari warkop ke warkop untuk berdiskusi dansharing serta memperkenalkan KK dengan rencana kegiatan bagi para Komunitas, Insan Seni nan Kreatif serta Masyarakat Umum yaitu #KKFest (Kendari Kreatif Fest) sebagai program tahunan dan berkelanjutan membangun Industri Kreatif.

Ada yang mendukung dan ikut gabung, banyak juga yang mencela, menghina dan mencoba menjatuhkan semangat perjuangan KK. Alhamdulillah puji Tuhan, dengan modal Berani dan Semangat tinggi serta Konsisten ber Komitmen #KKFest2012 walaupun tanpa sponsor dapat terlaksana sesuai dengan rencana dan berlangsung sukses… menghasilkan input yang bermanfaat bagi seluruh Komunitas, UMK dan Personal serta output positif bagi Pemerintah dan Masyarakat. Sekarang KK berusia 11 bulan dan akan kembali melaksanakan #KKFest2013. Hingga kini yang terhimpun dalam KK ada 24 Komunitas, sedangkan kelompok UMK ada 17. Jumlah itu tidak serta merta dengan mudahnya dapat melaksanakan #KKFest2013, padahal selama 11 bulan ini KK sudah bekali para pejuang (sebutan anggota) yang terhimpun dan terwadahi dalam KK, dengan pengalaman berbagai macam bentuk event baik sebagai organizer, talent, co organizer, partnership maupun sponsor. Kondisi KK ditahun 2012 adalah -2 (minus dua), memasuki 2013 hingga pertengahan bulan adalah 7 (tujuh), kini kondisi KK yang sudah berusia 11 bulan kembali menjadi 0 (nol). Kondisi itu KK sudah prediksikan akan terjadi karena mayoritas warga Kendari - Sulawesi Tenggara kurang bisa menerima proses perjuangan, sulit untuk keluar dari zona nyaman dan hanya menunggu hasil serta maunya instan!

Mengubah minset dan paradigma untuk berfikir dan berhati jauh kedepan demi kepentingan bersama memang berat, bagaikan memikul beban Bumi Anoa yang tidak tahu berat pastinya ada berapa? tapi KK tetap yakin dan percaya akan kekuatan dan kekuasaan Ilahi Tuhan Yang maha Esa mencurahkan serta mencerahkan amanah kepada KK untuk membangun Industri Kreatif, dengan mengembangkan SDM lokal dan memanfaatkan SDA secara bijak dan arif. #KKFest2013 untuk kedua kalinya sebagai program tahunan KK, yang sudah dipatenkan oleh Pemerintah Kota walaupun dukungan mental dan material sangat minim diberikan, namun tetap menjadi pakaramula (pemicu) Kreatifitas menghasilkan Karya & Kreasi positif, khususnya di Kota Kendari Propinsi Sulawesi Tenggara umumnya buat pembaca semoga bermanfaat. Selamat menikmati hasil dengan proses perjuangan yang tidak instan, cobalah keluar dari zona nyaman dan berfikir diluar dari kebiasaan yang kaku dan terpenjara. Itulah Strategi, Sistem dan Mekanisme yang KK gunakan selama 11 bulan ini untuk memacu dan membiasakan diri ber-Kreatifitas serta bekerja dan berkarya membuat Produk (barang/jasa) dengan modal Ide & Imajinasi positif. KK sangat jauh berbeda dengan Lembaga, Organisasi, Panguyuban, Perkumpulan ataupun Badan kecil maupun besar lainnya. Kendari Kreatif (KK) adalah Lembaga Independen resmi berbentuk Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Tunggu gebrakan selanjutnya…!


*****
Kendari, 21 September 2013

Pendiri.