Translate

Sabtu, 09 April 2016

Solusi Kota; Membangun Ekosistem Ekonomi Kreatif

Kota merupakan pusat peradaban, dimana peradaban terbentuk dari hasil kreatifitas warga kota. Kota menjadi tempat segala bentuk kebaruan terjadi, dimana aktifitas warga kota menjadi sebuah inovasi. Dikota terdapat beraneka ragam aktifitas bisnis dan ekonomi, yang dapat bertahan adalah warga kota yang bersosialisasi, peduli dan menjadi solusi. Kota memiliki sejarah panjang hingga dianggap menjadi sebuah kota, maka jaga dan lestarikan sejarah lahirnya kotamu. Untuk mengukur parameter serta menganalisa tingkat kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap kotanya. Dapat dilihat dari seberapa besar apresiasi serta kebanggaannya terhadap karya lokal yang menjadi produk dari orang-orang kreatif. Jangankan menggunakan, melihatpun mereka enggan. Disebabkan mata, hati, pikiran dan rasanya telah dipengaruhi oleh kebulean. Diperparah lagi dengan gaya para pemangku kepentingan saling kejar-mengejar prestise serta keuntungan sepihak bagi pribadi dan golongannya. Kekuatan politik dan kerakusan politikus telah melemahkan seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Diberbagai bidang sangat dikendalikan oleh permainan politik untuk meraih kekuasaan, demi mewujudkan keangkuhan serta kepuasan birahi. Sebagian besar warga kota banyak yang terjerumus dan ikut masuk ke dalam permainan politik praktis, walau mereka tidak paham akan hakikat berpolitik. Pergeseran paradigma masyarakat sangat dipengaruhi oleh prilaku para politikus yang kini terlihat sukses, padahal penuh dengan kecurangan dan kerusakan moral. Banyaknya lahir generasi pragmatis yang mencuri keinstanan adalah jalan singkat demi mencapai keinginannya, bukan untuk memenuhi kebutuhannya. Mereka tidak menghargai sebuah proses guna meraih kebutuhan rohani dan jasmani. Generasi muda sebagai penerus perjuangan dan penerima tongkat estafet pembangunan telah dipertontonkan sebuah drama dan film sinetron, bukan film heroik dan teater kolosal penuh arti, nilai dan sarat makna yang sangat berharga. Permainan politikus telah memaksa generasi muda bertingkah laku transaksional tanpa rasa iba. Generasi muda telah kehilangan identitasnya, lupa akan sejarahnya, meludai seni budayanya serta mencaci maki kearifan lokal yang hakikatnya menjadi benteng terbentuknya karakter dan prinsip hidupnya. Warga masyarakat galau melihat gaya para pengambil kebijakan, baik di pusat maupun di daerah. Dimana pemerintah cenderung koruptif, pengusaha bersikap opportunis, akademisi berpikir apatis. Hingga kehilangan kepedulian terhadap kehidupan masyarakat. Materi telah merusak moralnya, prilakunya, pengalamannya, pengetahuannya dan keilmuannya. Namun dari semua itu, masih ada harapan bagi warga dan pemangku kota untuk bangkit dan berkembang hingga maju dan berjaya, yaitu dengan membangun ekosistem ekonomi kreatif. Dimulai dari membentuk sumber daya manusia yang dapat menghasilkan karya kreatif baik berbentuk barang ataupun jasa, kemudian menciptakan iklim kebersamaan yang kondusif, menyatukan semua asset dan potensi kreatifitas perkotaan, serta proses penelitian pengembangan secara ilmiah. Akselerasi industri kreatif mulai dari ide kreasi, produksi, distribusi, eksibisi dan pangsa pasar merupakan tumpuan utama dalam hasil dari kreatifitas, serta konservasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk kota. Menumbuhkan kesadaran terhadap hak kekayaan intelektual dan perlindungan hak cipta. Menciptakan sinergi dan kolaborasi antara ‘quadruple helix’ yaitu pemerintah, pengusaha/bisnis, akademisi, komunitas dan penggiat dalam pengembangan ekonomi kreatif wajib terselenggara secara seksama. Ada 3 sektor kehidupan yang menjadi parameter kesejahteraan kota (daerah) dan warga masyarakat, berdasarkan kutipan Fiki Satari yaitu: Ekonomi, Sosial dan Infrastruktur. Nilai ekonomi tidak selamanya diukur dengan jumlah uang, hakikat dari makna ekonomi adalah memenuhi kebutuhan. Peningkatan ekonomi harusnya didasari pada pendapatan masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan dasar secara adil dan merata. Membentuk masyarakat menjadi produktif dengan mengangkat potensi yang dimiliki dari setiap kelompok masyarakat dimasing-masing lingkungan. Pelatihan produktifitas keluarga merupakan salah satu solusi agar potensinya dapat tercuak hingga melahirkan usaha rumahan dengan harapan terbentuk home industry disetiap lingkungan masyarakat. Nilai ekonomi harusnya tergambar jelas dan terasa langsung pada warga masyarakat. Kehidupan sosial masyarakat dapat terwujud jika interaksi sosial dapat terbangun dan terpelihara dengan baik. Menumbuhkan kembali identitas masyarakat yang santun, yang selalu memelihara silatuhrahmi, yang menjaga harkat martabat keluarga merupakan ciri khas bangsa Indonesia yang kokoh. Memanfaatkan ruang kosong yang ada dilingkungan masing-masing menjadi ruang interaksi sosial dan ruang terbuka publik menjadi jawaban agar terjaga silatuhrahmi dan komunikasi aktif dilingkungan masyarakat. Rekayasa sosial dapat dibangun dengan mengubah kebiasaan buruk masyarakat terhadap lingkungannya agar tercipta kehidupan bermasyarakat yang damai, tertib, bersih, indah serta berestetika dan beretika karena adanya kesadaran akan hal itu. Infrastruktur merupakan hal paling mudah untuk dilaksanakan karena faktor utamanya adalah dana. Membangun kota bukan dengan orientasi proyek sesaat, tapi dengan orientasi program berkelanjutan, terarah dan tepat sasaran. Agar terwujud sinergitas, solidaritas dan kolaborasi serta membentuk jejaring kebaikan untuk melahirkan program tepat guna. Pembangunan infrastruktur harusnya dibarengi dengan pembangunan karakter. Bagaimana menanam kebanggaan masyarakat hingga memanen keceriaan dan kegembiraan masyarakat serta menumbuhkan inisiatif, antusias dan kepedulian penduduk kota. Pembangunan fisik perkotaan harusnya terkurasi dengan melibatkan sejarawan, seniman, budayawan, komunitas dan para kreator lokal. Agar infrastruktur berkarakter menjadi sebuah monumen tematik yang membangkitkan semangat, motivasi dan etos kerja masyarakat. Pemanfaatan material fisik yang ada disekitar lingkungan masyarakat dan melibatkan secara langsung warga kota adalah hal terpenting dalam pembangunan infrastruktur. Otomatis pemberdayaan warga masyarakat terwujud, yang secara afiliatif membentuknya menjadi produktif serta masiv dalam berkarya. Kampanye ekonomi dan industri kreatif harusnya digalakkan lewat kegiatan sosial kemasyarakatan dengan lebih kreatif dan interaktif berbentuk MICE yang menggabungkan segala jenis event yaitumeetig, incentive, convention dan exchibition. Kegiatan ini dapat membangkitkan antusias dan apresiasi terhadap karya lokal, serta menumbuhkan kepedulian dan inisiatif masyarakat untuk ikut serta dan berkontribusi bagi pembangunan kota. Peran masyarakat sangat mempengaruhi pencapaian dari proses penyelenggaraan pemerintahan yang kuat. Dengan kegiatan tersebut seluruh potensi kota akan tersosialisasikan dengan tepat. Metodologi city branding, promo destinasi wisata kota, produk unggulan, tingkat kebahagiaan warga masyarakat serta sinergitas, solidaritas dan kolaborasi seluruh perangkat kota dapat terlukiskan dengan indah. Dari MICE juga dapat lahir jejaring nasional dan internasional demi memperkuat kepentingan kota. Siklus ekosistem ekonomi kreatif wajib terpelihara dengan baik dan terkontrol dengan benar, agar tingkat kesejahteraan masyarakat teraplikatifkan, terukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Terkadang kesenjangan antara fakta dan retorika sulit diukur. Kebanyakan pemangku kebijakan mengesampingkan hal itu, yang terpenting baginya adalah menilai kinerja dengan angka-angka yang tidak komprehensif, menentukan rasio pencapaian yang tidak akumulatif. Perlakuan dari kebijakan ataupun peraturan hanya untuk menjaga kepentingan, serta kesimpulan yang diambil hanya merupakan bentuk pencitraan. Olehnya itu mari bersama menanamkan nilai-nilai pancasila sebagai dasar Negara yang harus dimaknai dan diterjemahkan secara konkrit. Baik di Pusat, di Provinsi, di Kota, di Kabupaten dan di Desa.

Pemimpin Fenomental

Pemimpin Daerah Lebih Berkesan daripada Pemimpin Pusat kini menjadi Fenomena, sebuah dimensi kepemimpinan terkuak mengubah pandangan masyarakat. Ternyata, walau dari hal kecil yang telah dilakukan oleh pemimpin daerah namun berdambak besar bagi kehidupan sosial dan kebahagiaan masyarakat. Hasil perlakuan para pemimpin di daerah sangat mendominasi keinginan masyarakat Indonesia untuk lebih berperan dikancah nasional. Keyakinan Rakyat Indonesia bukannya tidak berdasar, tetapi memiliki dalil kuat akan kebaikan dari seorang pemimpin daerah bisa membawa bangsa ini menjadi lebih bermartabat dan dapat mewujudkan cita-cita pembangunan yang sudah lama dinantikan. Fakta yang mencuak bukan hanya karena popularitas yang tinggi, melainkan program pembangunan telah diwujudkan secara nyata dan terasa bagi daerah dan masyarakat. Beberapa kepala daerah yang kini menjadi perhatian nasional maupun internasional antara lain Ridwan Kamil (Walikota Bandung), Basuki Tjahja Purnama (Gubernur DKI Jakarta), Tri Risma Ariyana (Walikota Surabaya), Nurdin Abdullah (Bupati Bantaeng) dan Ganjar Pranomo (Gubernur Jawa Tengah). Mereka inilah sosok kepala daerah yang menjadi fenomena berkat program pengembangan yang diwujudkan dan terasa oleh masyarakatnya. Para kepala daerah tersebut menjadi populer dan memiliki tingkat elektibilitas untuk menjadi pejabat di ibukota negara, walaupun tidak bekerja dan berkarya buat ibukota Negara melainkan khusus buat daerah. Namun hasil kerja dan karyanya telah dirasakan secara tidak langsung oleh masyarakat ibukota Negara. Fenomena itulah sehingga sebagian besar rakyat Indonesia menginginkan mereka untuk lebih berperan besar mempengaruhi kebijakan nasional agar kemaslahatan dapat terwujud. Berorientasi program bukan berorientasi proyek adalah kunci utama yang dipegang oleh para pemimpin daerah tersebut sehingga menjadi fenomental bagi rakyat Indonesia. Kekuatannya adalah mental, rasa peduli, ikhlas dan serius untuk membenahi persoalan sosial yang paling mendasar dengan ramuan kreatifitas dalam membuat program pembangunan daerah. Out of the box merupakan kebiasaan yang memerlukan pengorbanan dan keberanian tinggi. Keunikan itulah yang membuat sebagian besar masyarakat tergugah dan tercerahkan dengan prilaku, sikap dan gaya kepemimpinan dari kepala daerah fenomental. Kini masyarakat Indonesia semakin kritis dan cerdas, dibarengi dengan informasi yang lebih efisien serta pemanfaatan teknologi digital yang efektif sehingga segala kebaikan maupun keburukan dapat dengan mudah diakses. Apresiasi warga masyarakat akan karya fantastik dari pemimpin daerah fenomental, telah mengalahkan segala bentuk awards and rewards yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang berprestasi dengan penilaian baku. Posisi menteri dan legislatif tidak lagi menjadi seksi bagi para politikus, penghargaan masyarakat lebih kepada kerja-kerja kecil di daerah. Bahkan masyarakat biasa (personal dan komunitas) tanpa menjadi pejabat dan berkader di partai ataupun di organisasi politik, menjadi popular dapat dengan mudah diraih. Cukup dengan perbuatan kecil namun baru dan unik serta nyata mengubah pola pikir dan kebiasaan buruk masyarakat. Apresiasi dan penghargaan menjadi milik anda. Mari berinisiatif membangun antusias masyarakat umum untuk ikut berperan dan berkontribusi lebih besar bagi Daerah dan Negara.

Sabtu, 19 Maret 2016

TUSTEL A Novel "Capturing Moments of Life"


TUSTEL, sebuah novel bertema romantika pasangan yang terbentur aturan adat, tradisi dan sekat strata sosial. Alurnya dapat mengucak perasaan mereka yang melankolis, menjadi directory yang cukup komplit untuk mereka yang suka traveling, dan cukup gamblang mengangkat tema masalah pernikahan dalam adat istiadat sebuah suku besar di Indonesia. Ketegangan sebuah perjuangan dan gejolak hati yang akhirnya terpapar dalam setiap potret babnya. Pertemuan fiction dan science dalam membahas asmara yang menggugah jiwa. Meruak filosofi romantika dan psikologi sejoli yang kasmaran.

Apa yang membuat hidup begitu bergairah? Cinta tentunya. Fenomena cerita sebuah kisah roman yang terhalang karena padan aturan adat batak toba antara marga aruan dan sitorus yang tak bisa saling menikahi. Setelah mereka tahu kenyataan itu, disitulah dimulai kisah pengembaraan sang dokter yang bermarga aruan. Sulu Aruan, seorang pemuda berasal dari Tanah Batak, adalah dokter lulusan Universitas Gajah Mada, Jogjakarta. Di akhir masa kuliahnya dia bertemu dengan seorang perempuan bermarga Sitorus bernama Chrisinta atau biasa dipanggil Sin. Tapi sayang hubungan mereka tak direstui orang tua Sulu, karena marga mereka termasuk marga yang dilarang menikah sesuai padan. Akhirnya Sulu memutuskan untuk menempuh PTTnya di Maluku. Sulu memutuskan mengambil dinas PTT di pedalaman Maluku. Di sana salah satu pasiennya adalah Ratih. Seorang wanita yang masih memendam cinta pada Kasim kekasihnya, tapi dijodohkan dengan Abim yang adalah seorang pegawai negeri. Lalu tersebut kisah pengalamannya mengunjungi banyak daerah sabang sampai merauke bahkan hingga ke Dili, Timor leste melewati perbatasan Motaain, Nusa Tenggara Timur.

Perjalanan yang begitu panjang semalaman dari kota Yogyakarta ke Ambon dan berlayar menuju pulau Seram (Maluku). Kisah tentang petualangan dokter Sulu Aruan menjadi dokter di pedalaman Maluku - Detail kisah yang penuh pengalaman eksotis dokter Sulu Aruan, termasuk ketika menangani pasiennya yang mengidap psizophrenia yang saat itu oleh penduduk setempat dianggap gila atau kerasukan setan dipedalaman maluku. Di sana pula Sulu berjumpa dengan Hasan, temannya semasa co ass yang akhirnya mengajak Sulu pindah kerja ke Atambua, sebuah daerah di perbatasan Timor Leste dan Indonesia. Hasan juga bermasalah dengan perkawinannya. Berkat saran dari Sulu yang juga sahabatnya sejak kuliah dulu, hubungannya dengan istrinya membaik kembali. Sementara itu, Sulu yang patah hati lalu pergi ke Wina untuk mengerjakan suatu penelitian. Juga beberapa kali mengajar para pengungsi di sana.

Pengalaman hidupnya mengajarkan apa itu cinta. Kisah pencarian kesejatian sebuah cintanya. Kemudian terbang ke Kupang dan melanjutkan perjalanan ke Atambua sampai ke Dili - Batak karo (sumatera utara) lalu terbang ke vienna (austria) - dan akhirnya kembali ke Jakarta. Paling banyak mengenang kisah percintaannya yang terlarang itu di Vienna, Austria. Setiap keindahan dan sejarah Vienna benar-benar membuatnya sangat mengenang kisahnya sendiri. Merenungkan setiap makna cinta yang begitu dalam. Meski surat elektronik kepada Chrisinta Sitorus sang kekasih yang tak pernah sekalipun terbalas.

Dari Segi adat Batak :

Sitorus dengan Aruan, Hutajulu dan Hutahaean terikat padan (perjanjian) untuk saling menganggap sisada anak dan sisada boru. Karenanya hubungan perkawinan di antara marga-marga ini adalah terlarang atau subang/pantang. Padan yang seperti ini juga mengikat marga-marga lain seperti Silaban-Hutabarat, Naibaho-Lumbantoruan, Manurung-Simamora Demataraja, dan lain-lain. Seringkali generasi muda yang belum tahu padan tersebut terjerumus cinta terlarang yang terhalang oleh tembok padan ini. Hal yang membingungkan bagi mereka mengapa cinta murni dari orang yang berbeda marga dan bukan dari satu rumpun harus dianggap tabu. Adanya novel yang berani mengangkat kisah cinta terlarang ini tentu menarik untuk dicermati.

Unsur Intrinsik :

1. Tema
Tema yang diangkat tentang cinta, persahabatan, dan adat istiadat dalam keluarga.
2. Alur
Jika dilihat dari jalan ceritanya, novel ini menggunakan alur cerita maju-mundur.
3. Sudut Pandang
Dalam Novel Tustel ini, sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang campuran. 
4. Penokohan
Penggambaran tokoh dalam novel ini begitu kreatif dan jelas. Tokoh utama tetap dominan sebagai protagonis.
5. Gaya Bahasa
Kata-kata yang ditulis ringan dan gaya bahasanya sangat menyesuaikan dengan perkembangan masyarakat modern. Terdapat bahasa percakapan sehari-hari beberapa suku di Indonesia. Bahasa mudah dimengerti pembaca.

Kelebihan dan Kekurangan Novel :

1. Kelebihan
Novel Tustel hadir sebagai novel roman dengan penokohan dari suku Batak. Mengangkat fenomena kekinian. Karya yang memiliki diferensiasi. Gaya penulisan tidak rumit, mudah dimengerti, dan mendalam sesuai tema dan genre. Kisah cinta dalam sebuah novel yang bertajuk budaya. Budaya erat kaitan dengan perilaku sosial, hubungan dalam kelompok dan antar kelompok, daya tarik interpersonal, cinta, ketertarikan, dan perkawinan, keputusan, agresi, kesesuaian, ketaatan, kepatuhan, dan kerjasama. Buku yang persuasif untuk memahami berbagai sudut pandang. Kisah perjalanannya sangat menarik. Cerita dengan berbagai latar di Winadan Indonesia baik tempat-tempat yang indah dan pedalaman, menambah daya tarik buku ini. Membaca "Tustel" seperti terbawa dalam semua adegan cerita. Rahasia dan mimpi cinta yang terus tumbuh dan bertunas. Keindahan yang dituturkan mampu membayangkan sedang berdiri di suatu sore langit sedang bermain hujan. Meski tidak ada pelangi melengkung. Kisah petualangan dan impian cinta yang liar dan berani. Pada bab terakhir memberi kejutan demi kejutan yang tak disangka. Sebuah kekuatan cerita yang luar biasa.

2. Kekurangan
Pada bab awal terkesan membosankan, diawali dengan situasi datar dan kurang menantang. Pemilihan kata terutama pada bab depan kurang memberi penekanan untuk bayangan situasi mendalam. Tetapi selanjutnya jika dibaca terus sangat menarik saat mulai masuk persoalan inti.

Beberapa Testimonier :

Tustel, sebuah kata yang klasik mengartikan alat pengabadi kejadian. Menangkap kejadian/momentum kehidupan dan cerita romansa, analogi yang tepat menjadikannya sebagai judul novel ini. Cerita yang inspiratif, membuka pemikiran tentang sesuatu yang konservatif dan klasik. Di sepanjang zaman budaya mengatur untuk kebaikan bersama. Cinta, intimasi, komitmen tiga hal yang disampaikan dalam buku ini.
---Frans Padak Demon, Director of VOA Indonesia, Jakarta

Budaya sebagai warisan leluhur yang sangat berharga. Tidak lupa dari semua itu budaya sangat menghargai perdamaian, keluhuran, keindahan, dan cinta. Buku ini menjadi menarik ketika mengangkat kisah budaya suku batak. Inisiatif seorang muda menulis persuasif agar yang membaca mau lebih tertarik tentang seluk beluk budaya dan hakekatnya.
---Juara R. Ginting, Antropolog, Leiden, Belanda

Mengupas cinta romantis dari perasaan intens dan ketertarikan sepasang kekasih, dalam sebuah konteks erotis dengan harapan masa depan. Buku yang menggugah rasa dan asa. Sangat menarik.
---Tanta J. Ginting, Aktor, Orange, California

Budaya Batak sebagai bagian dari budaya Timur, pada dasarnya menganut paham kebersamaan. Suatu hal yang tentu saja luhur karena konsep yang seperti itu bersifat kolektif artinya baik permasalahan perorangan anggota keluarga maupun persoalan keluarga sebagai suatu keutuhan adalah masalah bersama. Dengan demikian maka yang bertanggung-jawab menjaga kelestarian sebuah perkawinan adalah seluruh keluarga besar. Keluarga besar berfungsi melindungi sekaligus meyakinkan agar sejauh mungkin tidak ada unsur paksaan atau tekanan apapun yang akan menyakiti siapapun dari antara anggotanya. Pilihan penulis untuk mengambil alur cerita dengan sentuhan budaya dan latar belakang daerah daerah dari Sabang sampai Merauke tentu memerlukan imajinasi yang kuat dan luas. Penulis berhasil merangkai sejuta keindahan cinta tidak saja dalam wujud romansa melainkan juga dalam pesona alam. Tulisan yang kreatif dan inspiratif. Terus berkarya.
---Mayjen TNI (Purn) R.K Sembiring Meliala, Jakarta, Indonesia

Genre : Roman Budaya
ISBN : 9786021542941
Author : Maria Surbakti
Language : Indonesia
Publisher : PohonCahaya Publisher
Type : softcover
No. of Pages : 177
Dimensions : 13 x 19 cm

Senin, 22 Desember 2014

Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif di Timur Indonesia


Walau hujan terus menyerang dan angin bertiup kencang semua itu tak mengkerdilkan semangat para komunitas kreatif dan UKM yang ikut berpartisipasi. “Dasar orang kreatif memiliki semangat dan gelora tinggi serta selalu mencari solusi setiap permasalahan yang timbul. Sejak sebulan persiapan kami mendapat hantaman keras dengan perpindahan dua kali tempat penyelenggaraan KKFest2014. Rencana awal di Gor Pemuda Sultra tidak dapat digunakan, karena adanya kegiatan lain yang juga akan menggunakan tempat tersebut dengan waktu yang sama. Sementara alternatif lain yang kami harapkan yaitu penggunaan Ruang Terbuka Publik (RTP) di Kota Kendari yaitu Tugu Persatuan Sultra Eks MTQ juga tidak dapat digunakan karena kami dikenakan biaya pemakaian tempat yang begitu besar. Hingga akhirnya waktu yang hanya tinggal 3 hari (H-3), Kendari Kreatif sesuai dengan kesepakatan bersama Komunitas dan UKM kemudian memutuskan menggunakan badan jalan Supu Yusuf Kompleks Ruko Eks MTQ Square Kendari depan Sekretariat Kendari Kreatif sebagai venue KKFest2014, agar lebih mudah mengontrol loading dan dapat menekan biaya operasional. Tak kenal hujan, angin dan suara pesimis yang seolah ingin mengoyahkan komitmen terlaksananya Kendari Kreatif Fest 2014. Hingga dini hari para Komunitas Kreatif dan UKM terus bekerja bersama-sama menyelesaikan semua event production” tangkas Okent. Hari itu tanggal 13 Desember 2014 akhirnya hujan deras dan angin kencang mulai sadar bahwa ada hajatan mulia yang tidak menginginkan kehadiran mereka. Sebelum acara pembukaan dimulai, sore harinya para pengunjung sudah berdatangan baik warga, pelajar dan mahasiswa maupun pihak Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. KKFest2014 kedatangan tamu selain dari Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Pusat juga ada Shafa Indonesian Idol Cilik dari Jakarta sebagai bintang tamu serta dari Kota Makassar yaitu sutradara dan 6 artis pemeran utama Film Bombe yang ingin melihat produk kreatif lokal sekaligus silaturahmi bersama pelaku industri kreatif di Kota Kendari.



Kedatangan secara tiba-tiba Shafa Idol dan rombongan Film Bombe bersama dengan 6 anak kecil yang berakting dalam Film tersebut, membuat suasana KKFest2014 menjadi seru dan penuh warna. Mereka berkeliaran di area stand pameran dan langsung dikeremuni oleh para fans untuk berfoto dan berselfi ria. Pengunjung yang baru saja tiba dari Wakatobi dan sengaja singgah di Kota Kendari untuk menghadiri KKFest2014, Dendi berkata “penuh kejutan telah hadir disini dan kembali bertemu dengan sutradara serta 6 artis cilik pemeran Film Bombe, saya asli orang Makassar sudah 2 kali saya menonton Film Bombe di XXI Mal Panakukang Makassar. Setelah berwisata di Wakatobi selama 3 hari dan sengaja menyempatkan waktu untuk hadir di acara Kendari Kreatif yang selama ini saya hanya melihatnya di medsos dan videonya di youtube. Saya serasa berada di Kota Makassar dan bertemu dengan orang-orang kreatif Makassar di KKFest2014”. Sementara Rere director dan sutradara Film Bombe berucap bahwa “kegiatan seperti ini jarang ada di Kota Makassar, acara yang dapat menghimpun Komunitas dan UKM yang berbeda ganre dan prinsip itu luarbiasa. Apalagi produk yang dihasilkan dan dipamerkan sangat unik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Rugi rasanya bagi warga Kota Kendari – Sulawesi Tenggara yang tidak meluangkan waktunya untuk datang dan menyaksikan acara ini. Besok malam saya akan tampil dipanggung KKFest2014 sekalian talkshow bedah Film Bombe”.



Waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 wita, kita break sejenak untuk Isoma pesan MC diatas panggung. Tepat pukul 19.00 wita kemudian screen panggung disisi kanan menyala, ternyata ada pemutaran film pendek lokal buatan anak Kendari. Para rombongan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dipersilahkan mengisi tenda VVIP yang sudah disiapkan oleh penyelenggara dan sebagian pengunjung ikut menyaksikan pemutaran film pendek yang disajikan dalam layar yang berukuran 2 x 2 meter. Setelah pemutaran film indie tersebut, kemudian berlanjut pada penampilan Stand Up Comedy Kendari yang mengiringi kedatangan Dra. Poppy Savitri Sekretaris Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Iptek Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. Acara yang ditunggu-tunggu yaitu Opening Art Kendari Kreatif Fest 2014 berlangsung dengan sebuah ceremonial sarat makna. Kolaborasi antara Monolog Cerita Rakyat oleh Papi Seniman Senior, Tari Tradisional oleh Sanggar Tari KK, Musik Tradisional dan Modern oleh KKcoustic serta penampilan Parkour aksi spektakuler dari Kendari Urban Trace. Sehabis menikmati opening ceremonial, rombongan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia ditemani oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara beserta perwakilan dari Kendari Kreatif berkunjung ke stand pameran diantaranya; Adham Art, WPAP Sultra, Marchandise ILIKENDARI, Nandar Art, Baju Pokea, AnacondA VS anabule.co, Buton Clothing, Adam Lampion, Gen Aktif Baubau, Sultra Cerdas, AIS Kendari, ICI Kendari, Baubau Kriya, Findi Ban dan Anyaman Bambu serta Kerajinan Tempurung Kelapa hasil pelatihan dan workshop Desain Produk dan Kemasan yang diselenggarakan oleh Disparekraf Prov. Sultra dan Kemenparekraf Republik Indonesia pada bulan Oktober 2014.



Seperti yang telah dijadwalkan acara talkshow dengan tema “Kekuatan Baru Ekonomi Kreatif Indonesia” dengan narasumber Dra. Poppy Savitri dan moderator Derlin, langsung mendapat perhatian khusus oleh seluruh pengunjung, peserta pameran, komunitas dan UKM serta warga sekitar yang melintas di jalan Supu Yusuf Kendari. Dalam pemaparannya Poppy menyampaikan “kesan yang baik dan rasa bangganya kepada Kendari Kreatif yang telah menyelenggarakan KKFest untuk ketiga kalinya secara berkesinambungan setiap tahunnya. Kegiatan ini harus terus dilaksanakan dengan penuh semangat dan konsisten. Jangan pernah takut untuk bermimpi, sewaktu saat semua impian dan tujuan dari kegiatan ini akan didapatkan. Kekuatan ekonomi kreatif ada pada orang-orang lokal, seni dan budaya bangsa yang menjadi identitas kita. Buat para insan kreatif baik Komunitas, UKM maupun pelaku industri kreatif yang ada di Kota Kendari harusnya bersatu dan memperkokoh barisan kreatifitas dengan terus berkarya tanpa henti, diikuti dengan inovasi agar orientasi bisnis dan ekonomis terwujud dengan nilai dan hasil yang maksimal. Tentunya kami sebagai Pemerintah Pusat sangat mengapresiasi dan berkomitmen untuk mendukung Kendari Kreatif dalam mengembangkan ekonomi kreatif di daerah, dan Kendari Kreatif Fest telah kami jadikan sebagai kalender event nasional agar setiap tahunnya dapat terlaksana semakin baik dan semarak lagi dengan kehadiran peserta dari luar untuk ikut memamerkan dan memasarkan produk kreatif yang dihasilkan”.



Sementara Zainal Koedoes Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sulawesi Tenggara dalam sambutannya menyatakan “akan terus menjalin kerjasama yang baik dengan Kendari Kreatif. Tahun depan Hallo Sultra kembali dilaksanakan, tentunya Kendari Kreatif harus berperan besar pada penyelenggaraan event tersebut, begitu juga dengan perencanaan event 15 bulan di langit yang akan dilaksanakan setiap bulan akan menjadi arena dan pasar bagi pelaku industri kreatif, komunitas, seniman dan budayawan untuk mengekspresikan karya seni kreatifnya. Dinas menjadikan Kendari Kreatif sebagai rekan kerja untuk melaksanakan program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Komunikasi, konsolidasi, koordinasi dan konsultasi akan terus dilakukan demi terjalinnya kolaborasi antara Pemerintah, Komunitas, Akademisi, UKM dan Pengusaha. Karena tanpa Komunitas, Pemerintah tidak bisa berbuat banyak begitupun sebaliknya”.



Dalam rangkaian penyelenggaraan KKFest2014 yang membedakan dari tahun-tahun sebelumnya adalah adanya Launching Creative City Branding ILIKENDARI yang diresmikan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain dan Iptek Kementerian Pariwisata Republik Indonesia agar menjadi Brand dari Kota Kendari. ILIKENDARI adalah sebuah gerakan untuk mempromosikan Kota Kendari ke dunia internasional. Menjadikan Kota Kendari sebagai salah satu tujuan destinasi yang akan disukai oleh wisatawan baik domestik maupun internasional dan menumbuhkan rasa cinta dan bangga akan produk lokal dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA 2015) sehingga pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 terwujud di Provinsi Sulawesi Tenggara.


Berkarya Dengan Kearifan Lokal, Pesan Rere.

Rere Anak Kota Lama Kendari
Orang kreatif selalu cerdas melihat peluang, potensi serta memanfaatkan momen dan kesempatan sebaik mungkin sebagai sebuah inspirasi untuk berkarya. Berkarya tidak seharusnya mengikuti perkembangan trend masa kini, namun trend dan lifestyle kekinian dapat di daya gunakan untuk mensinergikan dengan seni dan budaya lokal. Muatan lokal akan selalu abadi serta bermanfaat bagi kehidupan masa kini dan masa depan. Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan elektronik secara bijak dengan berkarya kreatif, inovatif dan solutif wajib hukumnya dalam kehidupan.

Makassar Bisa Tonji adalah istilah lokal yang menjadi kebanggaan dari warga kota Makassar. Jadi Kenapa Mi adalah istilah buat orang dalam dan luar yang bergaya parlente yang bangga dengan lifestyle dan budaya luar serta produk asing. Bacco Becce menjadi identitas bagi orang Sulawesi Selatan, Bacco panggilan bagi laki-laki dan Becce panggilan bagi perempuan. Ambemuami Ngoaa merupakan kritikan keras kepada pejabat yang rakus akan kekuasaan yang berprilaku korupsi, kolusi dan nipotisme. Itulah beberapa judul lagu yang diciptakan oleh seorang anak muda bernama lengkap Syahrir Arsyad Dini yang lebih dikenal dengan panggilan Rere punggawa Art2Tonic.

Kota Makassar memang salah satu kota metropolitan dikawasan timur Indonesia yang pembangunannya sangat pesat dan merata. Kota yang subur bagi para investor untuk berbisnis dan berdagang secara langsung, juga merupakan tujuan wisata dengan beragam destinasi yang berada di dalam kota, serta menjadi tempat transit untuk menuju ke wilayah bagian timur Indonesia. Apa yang ada di ibukota negara, juga ada di kota Makassar. Yang menarik dari kota Karaeng ini adalah muatan lokal tetap menjadi kunci dari setiap pembangunan demi kesejahteraan masyarakatnya.

Karena merasa resah mendengar para penyiar-penyiar radio FM, juga melihat pergaulan para pemuda pemudi menggunakan dialek dan logat luar yang bukan merupakan kebiasaan bagi warga Makassar dalam berbicara, berdiskusi, bergaul, bersilatuhrahmi dan bersosialisasi. Padahal kota Makassar sangat identik dengan dialek dan logatnya sendiri. Bahkan yang ada, setiap pendatang setelah berada di kota Makassar seharusnya minimal bisa berdialek seperti buruh pelabuhan ataupun bandara, tukang becak, tukang ojek, sopir angkutan umum, pedagang pasar dan penjual asongan agar tidak tersesat menuju ke tempat tujuan.

Rere Art2Tonic Featuring KKcoustic Perform di KKFest2014
Melalui grup band Art2Tonic, Rere berkarya lewat lagu dan musik untuk mengkampanyekan seni dan budaya lokal haruslah dilestarikan. Dengan mempertahankan dialek dan logat yang sudah terbangun sejak dahulu kala dan menjadi turun temurun dalam masyarakat lokal, serta bagi pendatang yang telah bermukim dan menjadi warga Makassar. Muatan lokal adalah kekuatan untuk masuk dan bertahan serta berjaya didalam industri kreatif. Itu dibuktikan oleh Rere Art2Tonic dengan menjadikan muatan lokal adalah inspirasi dari setiap karya yang dibuatnya. Setiap karya yang dihasilkan pastinya langsung meledak dipasaran. Inilah yang menandakan bahwa masyarakat bangga dengan budaya dan identitasnya. Karya yang mengangkat kearifan lokal tentunya menjadi tren masa kini untuk bisa tembus dipasaran industri kreatif. Kata Rere di acara Bedah Film pada event KKFest2014 di Kota Kendari.

Setelah vakum bermusik sekitar empat tahun lamanya sejak tahun 2010, ternyata orang kreatif asal Makassar ini diam-diam menjadi tim kreatif sebagai art director pembuatan iklan Presiden Republik Indonesia yang ke VI. Awalnya ia sempat dikucilkan oleh teamwork yang telah dibentuk oleh ring satu Kepresidenan, karena menjadi art director yang sebenarnya di ibukota negara memiliki banyak orang kreatif yang jauh lebih hebat. Dalam tim tersebut Rere Art2Tonic kembali mendapat inspirasi untuk berkarya dan membuktikan bahwa image dan mainset orang luar terhadap warga dan kota Makassar itu keliru. Disela-sela diskusi bersama tim, muncullah pertanyaan kenapa di Makassar selalu ada tawuran, demo anarkis dan perkelahian antar kelompok?

Adegan Ririn Manaba di Film Bombe'
Rere Art2Tonic tidak menjawabnya secara utuh dan menyeluruh atas pertanyaan tersebut. Karena wajarlah muncul pertanyaan seperti itu dan telah menjadi image bagi kota Makassar. Karena hampir semua media baik cetak, televisi maupun medsos sering memberitakan kejadian anarkis dan kerusuhan yang dilakukan oleh sebagian kecil warga Makassar. Pertanyaan itulah yang menjadi inspirasi Rere untuk belajar dan lebih mengenal dunia cinematography selama bekerja dalam tim kreatif Presiden Republik Indonesia ke VI. Setelah selesai dengan project di ibukota negara, kemudian Rere kembali ke Makassar untuk menjawab secara lengkap, utuh dan menyeluruh pertanyaan terhadap kota dan warga Makassar. Setelah sukses dengan karya musiknya yang telah menghasilkan lima album bersama Art2Tonic dengan bendera indie label namun pasaran albumnya hingga ke Singapura, Malaysia, Hongkong dan Arab Saudi. Kini Rere mulai menggarap dunia cinematography dengan membuat sebuah film lokal berjudul Bombe yang berarti permusuhan.

Meet and Greet Film Bombe' di Hollywood Square Kendari
Untuk mengubah image dan mainset yang sudah terbangun pada orang luar Makassar, haruslah orang Makassar sendiri yang seharusnya mengubah image dan mainsetnya terlebih dahulu. Sikap dan gaya bicara yang keras tidak menentukan bahwa orang itu berkelakuan kasar, bisa saja sebaliknya orang yang sopan dan gaya bicara santun ternyata memiliki kelakuan biadap. Ungkap Rere pada acara Meet and Greet Film Bombe di Hollywood Square Kendari. Melalui Film Bombe yang diperankan oleh anak-anak kecil bisa menjawab dan menjelaskan image dan mainset yang salah terhadap warga dan kota Makassar. Sebaiknya media berperan serta mengangkat citra, harkat dan martabat kota-kota di Indonesia. Hingga kini jumlah penonton Film Bombe khusus di Hollywood Cinema Kendari sudah mencapai 2.940 orang selama tujuh hari pemutaran. Dan yang perlu diketahui bersama bahwa saya adalah orang Kendari yang lahir dan besar di Kota Lama Kendari, dua anak kecil pemeran utama dan pemeran preman berdarah serta sound and movie efek Film Bombe adalah anak Kendari. Tutup Rere Director dan Sutradara Film Bombe.

Menjawab Pertanyaan Mereka
Ini merupakan sejarah baru pencapaian penonton bioskop bagi Hollywood Cinema Kendari. Selain sebagai film lokal pertama yang diputar, juga setiap hari sold out selama seminggu pemutaran. Berdasarkan hasil tersebut dan melihat animo masyarakat kota Kendari masih besar ingin menonton, bahkan banyak penonton yang belum pernah sama sekali datang dan masuk studio Hollywood Cinema Kendari akhirnya datang juga dan merasakan menonton dalam bioskop, karena ingin melihat Film Bombe. Maka dari itu kami perpanjang waktu pemutaran Film Bombe selama seminggu lagi di studio 1 dengan tiga kali pemutaran dalam sehari yaitu pukul 16.00, 19.30 dan 21.30 waktu Indonesia bagian tengah. Tutur Andryano Pratama Manager Hollywood Cinema.

Orang-Orang dibalik penyelenggaraan Meet and Greet & pemutaran Film Bombe' di Kendari

Tautan luar:

Rabu, 03 Desember 2014

Liputan Crafina 2014 “Craft as lifestyle”

Kunjungan Kendari Kreatif di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia
Sebuah penyelenggaraan Craft Expo terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) bekerja sama dengan Mediatama Binakreasi. Dilaksanakan di Balai Sidang Jakarta Convention Center, 26 – 30 November 2014 tepatnya di hall A, hall B dan lobby JCC. Dengan memanfaatkan semaksimal mungkin tiga ruangan tersebut event ini mengenalkan, memamerkan dan memasarkan kerajinan Indonesia sekaligus menjawab dinamika dan gaya hidup yang berkembang di tengah masyarakat. Selain itu, disisi lain terdapat panggung talkshow dan pertunjukkan seni budaya dan fashion show serta menyediakan ruangan sebagai tempat promo pariwisata daerah. Crafina tahun ini mengusung tema “Craft as lifestyle” memberikan warna dan nuansa yang berbeda bagi pengunjung. Kegiatan ini pula menjadi pameran penutup kerajinan di tahun 2014 bagi para insan kreatif dan pelaku UKM.

Area Hiburan di #Crafina2014
Talkshow #Crafina2014
Acara ini bertujuan untuk mewujudkan insan kreatif dan UKM yang tangguh dan mandiri serta mampu menghasilkan produk-produk berkualitas sehingga bisa menjadi komoditas perdagangan baik ditingkat nasional maupun internasional, demi menyambut tahun ekonomi kreatif yang dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang baru. Para peserta yang mengisi stand pameran yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia menyajikan berbagai macam produk kerajinan yang sungguh menakjubkan, hasil kreatifitas berunsurkan tanah, pasir, kayu, batu, kain dan logam yang dibuat sesuai dengan trend dan lifestyle sehingga menghasilkan produk-produk unggulan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan Mancanegara. Disamping itu desain dan dekorasi stand yang cukup unik dengan menonjolkan keragaman seni dan budaya masing-masing daerah. Crafina 2014 juga diikuti oleh negara lain dari Pakistan dengan memamerkan produk yang terbuat dari perunggu dan kain permadani ciri khas timur tengah.

Kerajinan Perunggu dari Pakistan #1
Kerajinan Perunggu dari Pakistan #2
Stand Disparekraf Prov. Sultra
Stand UKM
Stand Komunitas Kreatif
Crafina dari tahun ke tahun terus dilaksanakan sebagai wadah promosi bagi para pelaku industri kerajinan Indonesia untuk memperkenalkan dan memasarkan hasil kerajinannya dengan mengedepankan keaslian produk, keunikan budaya, estetika dan kearifan lokal. Ajang ini juga sebagai wahana interaksi dan pertukaran informasi bagi pengrajin, pengusaha, produsen craft Indonesia untuk membangun jaringan yang lebih luas dan besar sehingga terbuka kesempatan untuk memasuki perdagangan internasional. Produk craft art sebagai produk gaya hidup yang tetap mempertahankan ciri khas budaya nusantara dipadukan dengan nuansa kontemporer, tentunya memiliki kharisma dan aura tersendiri. Semua itu tersedia di Crafina 2014 dengan berbagai macam pilihan produk kerajinan lokal, diiringi dengan pertunjukan musik dan tari serta diskusi yang memberikan edukasi bagi pengembangan produk kerajinan Indonesia.

Pengunjung #Crafina2014
Jasa Sketsa Rupa
Crafina 2014 telah membuat ruang bagi masyarakat untuk menikmati gaya hidup masa kini dan kehidupan masa depan sebagai pelengkap kebutuhan manusia akan keindahan, kecantikan dan kerupawanan dengan mengapresiasi mahakarya pengrajin lokal sebagai salah satu kekuatan Bangsa Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015.

Selasa, 18 November 2014

Gerakan Indonesia Menulis; Mencari Nilai Keberartian

Dalam rangka pelaku kreatif untuk memperoleh peningkatan kemampuan produksi dan kreasi karya kreatif berbasis media. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melalui Direktorat Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Media, menyelenggarakan kegiatan Gerakan lndonesia Menulis. Yang berlangsung pada tanggal 25 September 2014 di Hotel Horison Kendari. Kegiatan ini merupakan penggabungan antara sosialisasi, bimtek dan workshop menulis.

Banyak keseruan yang terjadi dalam acara ini. Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak seru. Itulah yang menjadi awal dimulainya sesi materi, dimana setiap peserta harus memperkenalkan diri kepada semua yang ada didalam ruangan itu. Baik panitia, pemateri maupun kepada seluruh peserta lainnya. Semua membentuk lingkaran, sistem perkenalan dibuat dalam bentuk games. Jadi caranya, setiap peserta harus menyebutkan nama orang lain, dimulai dari pemateri selanjutnya panitia dan berlanjut kepada seluruh peserta.

Games ini bertujuan untuk menstimulus daya ingat berdasarkan urutan pertama hingga urutan terakhir dan tetap dalam lingkaran itu, semua harus bisa menghafal semua nama-nama teman yang ada dan saling membantu untuk mengingatkan. Acara ini dikemas santai namun sangat efektif, tanpa banyak prolog pemateri memberi pemahaman tentang proses kreatif, mulai dari proses kreatif menulis Stephen King, Ernest Hemingway sampai JK Rowling. Kegiatan ini menghadirkan beberapa pemateri yang berasal dari kalangan penerbit juga pengamat buku.



Tutu selaku pihak penerbit buku, menjelaskan hal-hal teknis dan urgen soal penulisan serta dunia penerbitan. Apa-apa yang seharusnya dilakukan sebelum mengirimkan naskah. Di Mizan sekurang-kuranganya ada 30 naskah dimeja editor tiap harinya. Bisa dibayangkan reaksi editor saat membaca kalimat pertama sinopsis, draft novel atau apa pun yang tidak sesuai kaidah penulisan yang baik dan benar. Bahkan mereka langsung mengukur kemampuan literasi penulis dibagian proposal pengajuan naskah.


Penjelasan Tutu telah menjawab rangkaian pertanyaan dari beberapa peserta yaitu Amaya dan Diyanti. Diyanti bertanya mengenai apa yang akan dilakukan calon penulis lokal untuk menembus penerbit mayor, sedang Amaya lebih menyoalkan ketertarikan utama editor terhadap sebuah naskah dan apa saja yang menyebabkan pihak penerbit mengabaikan satu karya, juga bagaimana peluang kesejahteraan penulis di Indonesia. Sesi ini berlangsung begitu menarik, banyak penanya lain yang bertanya dengan antusias. Derlin juga menanyakan tentang kans kearifan lokal yang diangkat melalui sebuah karya fiksi dan non fiksi. Saat ia menyebutkan istilah-istilah lokal Kendari pemateri ikut tertawa.

Pemateri kedua adalah Hikmat Darmawan yang juga tidak kalah menariknya dari pemateri pertama. Walau apa yang disampaikannya tidak lepas dari tahapan-tahapan kreatif dalam menulis. Ia melakukannya dengan gaya yang ringan sembari berkelakar. “Jangan menulis sampah, kasian pohonnya.” kata Hikmat. Kalimat ini membuat peserta terdiam. Sering kali penulis pemula ingin karyanya cepat diterbitkan tapi mungkin tidak berpikir nilai keberartiannya.


Tentu tidak semua penulis pemula seperti itu. Intinya saat akan menulis tidak perlu berpikir itu akan bermanfaat bagi orang atau tidak, biarkan saja pembaca yang menafsirkannya. Penulis pemula mungkin sering terhalang oleh “efek manfaat” yang pada akhirnya tidak jadi menulis karena itu. Poin selanjutnya masih melalui pengalaman-pengalaman berharganya, ia menghimbau para peserta tak boleh menyepelekan efek medsos, seperti menulis diblog atau informasi-informasi penting yang bisa diposting melalui akun jejaring sosial. Karena itu salah satu networking yang bagus dan baik serta bisa menghadirkan peluang yang lebih besar.


Dipenghujung acara peserta yang beruntung karena aktif dalam forum tersebut mendapatkan paket hadiah berupa tshirt, buku dan alat tulis, serta kepada seluruh peserta diberikan 4 lembar kertas seperti questioner untuk diisi dengan beberapa pertanyaan tentang karya sastra. Para peserta semua berpisah beberapa saat setelah pihak penyelenggara menutup acara dengan kata-kata berarti, “Sampai bertemu di kompetisi menulis tahun 2015”.