Translate

Minggu, 17 Agustus 2014

NKRI Mencari Kemerdekaan

Berjuang meraih kemerdekaan doeloe dizaman kolonial bangsa eropa dan pendudukan jepang begitu luarbiasa, pengorbanan para pahlawan yang buta akan materi bahkan nyawa tak terhingga harga dan jasanya. Perjuangan para pahlawan doeloe sangat jelas dan terang-benderang dari bentuk fisik, gaya bahasa dan ras yang berbeda sehingga strategi dan teknik bisa dibuat dengan gamblang, namun ada yang luarbiasa bernama Gerilya. Itulah strategi perang Indonesia yang diakui oleh dunia. Banyak negara lain yang sampai sekarang mempelajari strategi perang masyarakat Indonesia itu.

Penjajahan tidak akan hilang dimuka bumi, saya pastikan itu selama kehidupan berlangsung. Katanya kita sudah merdeka tapi nyawa penjajahan masih terus hidup bergandengan dengan kehidupan dunia, faktanya; penjajahan dimuka bumi yang masih terus berlangsung adalah dijalur Gaza – Palestina. Sangat jelas itu merupakan bentuk penjajahan zionis! Tapi mengapa itu terjaga bahkan terpelihara oleh negara penguasa? Mungkin jawabannya hanya dua yaitu:
  1. Ketegasan, tegas melingkupi keberanian, keseriusan dan konsisten. Cukup dengan ketegasan negara Arab saya yakin zionis menyerah.
  2. Keuangan, uang melingkupi ekonomi, politik, sosial dan kemanusiaan. Sekali lagi cukup dengan keuangan negara Arab (2,5% saja) saya yakin zionis menyerah.
Kembali ke NKRI, ada pemberontakan DI/TII, G.30-S-PKI, GAM (gerakan aceh merdeka), Bintang Gejora-Papua Merdeka. NKRI adalah negara besar yang kaya akan sumber daya alam yang berlimpah ruah dan merupakan jantung dunia. Tanah subur dengan hasil pertanian, perkebunan dan hutan. Kaya air dengan hasil laut dan sungai, kaya flora dan fauna, kaya bumi dengan pertambangan yang sesuka kalian untuk mengeksplorasi tanpa mengingat masa depan serta anak cucu kalian.

NKRI adalah negara berintelektual dan beragama; memiliki banyak ilmuan yang pintar dan cerdas, sejarawan, ulama, pendeta, sangha, brahmana dan jiao sheng. Namun hanya jalan ditempat tetap menjadi negara berkembang tak maju-maju, cobalah step by step berubah menjadi negara maju karena potensi itu ada dan jelas.

Siapa bilang NKRI sudah merdeka? NKRI masih terjajah hingga sekarang, yang berbeda adalah penjajah sekarang berwujud nasional, bertubuh lokal, lahir dan besar di tanah ibu pertiwi. Kebanyakan penjajah sekarang adalah kaum intelektual memiliki tingkat pendidikan yang luarbiasa, biasa dipanggil Prof, Doktor, Magister, Strata Satu bahkan nan mencengangkan ada yang lulusan dari universitas luar negeri.

Mereka pintar tapi pintar membodohi warga negaraku, mereka cerdas tapi cerdik membuntui warga negaraku, mereka bernurani tapi bernaluri menguasai seluruh kekayaan alam negaraku. Hati-hatilah wahai saudaraku sebangsa dan setanah air NKRI dari sabang sampai marauke, mereka itu ada disetiap Propinsi, Kota, Kabupaten bahkan Desa. Siapakah mereka? Jawabannya ada disamping kalian, ada disekitaran kalian, ada diwilayah kalian mungkin juga sekarang serumah dengan kalian. Kita tidak mengetahui karena mereka sosok kemunafikan, jika bersama maka kebenaran dan kebaikan yang terucap, namun jika tak bersama maka kejahatan dan keburukan yang diperbuat.

Musuh dalam selimut, menjilat kembali air ludahnya. Tapi lebih parah daripada itu semua, mereka adalah penjajah yang sangat keci tak kenal saudara, keluarga, kerabat, sahabat, teman, sebangsa dan setanah air.

NKRI terjajah ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata dengan produk dan jasa luar negeri yang terasa asin ditambah huruf g. Padahal kita mempunyai produk dan jasa dalam negeri yang terasa manis, estetik serta berbudaya lokal-nasional sesuai dengan kehidupan sosial, ditambah murah dan mudah didapatkan karena swasembada bahan dan produksi sendiri. Mari cinta, bangga dan beli produk dan jasa dalam negeri.

NKRI terjajah politik, hukum dan media massa oleh poliTIKUS, Korupsi, Kolusi dan Nipotisme serta pemberitaan yang tak seimbang, adil, makmur dan sejahtera menjadi provokator untuk misi yang jelas menjajah, mencerai-beraikan dan menghancurkan NKRI. Mainstreamkan Bhinneka Tunggal Ika, nilai-nilai Pancasila, Gotong Royong dan Musyawarah Mufakat.

Rebut kekuatan ekonomi dunia dengan membangun Ekonomi Kreatif Indonesia. Kemerdekaan hakiki adalah kebebasan berkarya tanpa batas sebagai solusi kehidupan. Kekuatan mental, ide dan imajinasi positif akan mempengaruhi nilai, manfaat, makna, harga dan kualitas karya (barang dan jasa).

NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Semua terjawab dengan Cipta, Rasa dan Karsa yang sama
Semua menjadi transparan dengan Konsisten ber Komitmen
Semua akan musnah dan tetap terjaga dengan Berfikir dan berzikir

MR.WM

Sabtu, 09 Agustus 2014

Celebes Series III Downhill di Kota Kendari - Sulawesi Tenggara

#CSDH3nd

Event Downhill Regional Sulawesi Series III di Kota Kendari - Sulawesi Tenggara. Lanjutan dari series I di Kota Manado - Sulawesi Utara dan series II di Kota Palu - Sulawesi Tengah. Untuk series III terpilih Kota Kendari - Sulawesi Tenggara sebagai tempat penyelenggara.
"Celebes Series 3nd Downhill at Bukit Tahura Murhum - Puncak Kebi Teluk Kendari, 12 - 14 September 2014"

Track Trailer:
http://www.youtube.com/watch?v=3L1JigfXDNY

Terbuka Untuk Umum: Regional & Nasional.
Kategori: Master A, Master B, Master C, Junior, Woman Open & Man Sport.

Sekretariat:
RM. Sarumping, Jl. A.H. Nasution No. 91 Kendari
Kopi KK Lantai II, Jl. Supu Yusuf No. 83 Kendari
08124262626708 | 081341826826 | 081242736705
dhkendari@gmail.com
manabacommunication@gmail.com
Info:
https://www.facebook.com/downhillkendari.dolken?ref=ts&fref=ts http://manabacommunication.blogspot.com/
http://www.kendarikreatif.com/