Translate

Jumat, 08 November 2013

Kota Teluk Lama Bersejarah



Berbicara tentang sejarah Kota Lama dengan orang tua yang satu ini sungguh mencengangkan. Sebut saja X itu namanya, biar lebih penasaran buatku, tanpa disadari air matanya jatuh - sungguh miris rasanya. Padahal dulu X adalah pendekar yang kuat dan perkasa menguasai Kota Kendari. X menangis karena melihat kondisi Kota Lama sekarang terlupakan, terhina bahkan lebih parahnya lagi mau dipunahkan oleh PENJAJAH baru bermuka lokal, mengaku berbudaya lokal, mengaku penduduk asli, lahir dan besar di Kendari - Sulawesi Tenggara.

Apakah kekuasaan, jabatan, tahta atau apakah itu namanya membuat orang lupa ingatan (pikun), lupa diri (sombong) atau pura-pura sakit jiwa dan rohani?
Dimana tahu diri itu berada?
Dimana hati nurani itu berada?

Lantang kalian berbicara tentang Kota Kendari; pembangunan, kemajuan, kesejahteraan namun lupa sejarahnya. Cobalah sisipkan waktu kalian untuk mengenal dan tahu sejarah Kota Kendari serta melihat kondisi Kota Lama nan Tua, yang tetap tegar dan berdiri tegak walau kalian melupakannya. Mencoba memusnahkan dan memunahkannya dengan keangkuhan-kesombongan, karena menjadi manusia modern sedikit lagi menjadi moderniSETAN.

Melestarikan Kota Lama Kendari yang semua sepakat merupakan sejarah lahirnya Kota Kendari, bukan dengan pembangunan ke-borro-an yang menginginkan kehancuran situs sejarah dengan mengubah bentuk dan asanya. Arsitektur aslinyalah yang harus dijaga, dirawat, dilestarikan dan diteliti untuk menjadi manusia intelektual. Dengan mengaplikasikan ilmu, pengetahuan dan pengalaman untuk mendapatkan karya ilmiah, karya seni nan kreatif, karya politikalisasi serta karya urban antar Negara, Daerah dan Kota bisa juga masuk ke Desa sebagai bahan materi sosialisasi pembangunan dunia.

Rencana pembangunan jembatan bahteramas - nama yang pantas disebut adalah JembatAnabule, karena dasar keangkuhan, kesombongan dan ke-borro-an dari pengambil keputusan bukan kebijakan dan sangat tidak bijaksana. Itu tidak beradap melainkan biadap, jauh dari etika dan estetika serta sosial kemanusiaan dan nilai ekonomis. Berfikirkah kalian dengan kehidupan dan penghidupan warga pesisir diseberang sana, yang mengais rejeki dengan sebuah perahu 'papalimbang’ istilah lokal. Yang sudah turun-temurun menjadi usaha dan profesi mereka.

Sebenarnya itulah salah satu keunikan dan ciri khas Kota Kendari - Sulawesi Tenggara yang bisa dijadikan sebagai potensi pariwisata sumber devisa, dengan mengelolahnya pakai nurani bukan naluri. Menjadi tempat wisata sejarah, wisata teluk dan wisata kota bagi wisatawan lokal, domestik serta mancanegara.

Ada lagi bangunan tempo doeloe yang merupakan situs sangat bersejarah bagi masyarakat dan pemerintah Kota, pemerintah Propinsi, pemerintah Pusat serta sejarah perjuangan merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ada lagi bangunan tempat ibadah yang menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama; fluralis, solidaris dan silaturalis - sungguh indah hidup aman, damai dan tentram. Kondisi dan situasi itu ada di Kota Lama Kendari, buktikan sajalah dengan mengunjungi langsung. Karena disana ada bangunan Mesjid dan Gereja satu pondasi dan satu tembok berdampingan bagaikan suami istri yang bahagia tak bisa diceraikan oleh provokator serta proSetan!

Ada lagi yang lebih berasa nyaman bila kita berada di Kota Lama Kendari yaitu dapat mengambil kesimpulan - berIde - berImajinasi - berEkspresi - berAktualisasi, wajibnya berKarya setelah berwisata di Kota Teluk Lama Bersejarah.

Menanti dan menunggu kejadian apa yang akan terjadi di Kota Lama Kendari itu pintar! tapi cobalah berpikir, berbuat, bertindak dengan aksi nyata untuk melestarikannya dengan kearifan lokal sesuai keahlian, disiplin ilmu, kreatifitas dan kesenian itu cerdas!

Selamat Hari Kebangkitan Nasional



21/05/2013.
MR.WM

sumber : http://www.facebook.com/KotaLamaKendari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar