Design by Muhammad Hajar Siddiq |
City Branding adalah proses atau usaha membentuk merk dari suatu kota untuk mempermudah
pemilik kota tersebut dalam memperkenalkan kotanya kepada target pasar dalam
hal attention, influence, markets,
investments, businesses, visitors, residents, talent dan events. Dengan menggunakan kalimat positioning, slogan, icon, eksibition,
dan berbagai media lainnya. Sebuah City Branding
merupakan gambaran dari pikiran, perasaan, asosiasi dan ekspektasi yang datang
dari benak seseorang sebagai prospek atau customer
dalam melihat atau mendengar sebuah nama, logo, produk, layanan, acara, ataupun
berbagai simbol dan rancangan yang menggambarkannya.
City Branding semata-mata bukanlah pekerjaan dari public sector, akan tetapi tugas dan kolaborasi dari semua pihak (stakeholders) yang terkait dengan kota tersebut, apakah itu pemerintah kota, pihak swasta, pengusaha, interest group, komunitas dan masyarakat. Sebuah kota, layaknya sebuah brand, harus bersifat fungsional. Fungsionalitas berarti dapat dilihat sebagai sebuah benefit. Sebuah kota harus berfungsi sebagai tujuan untuk pencari kerja, industri, tempat tinggal, transportasi umum dan atraksi serta rekreasi. City Branding atau Brand Places merupakan strategi dari suatu tempat atau daerah untuk membuat positioning yang kuat sebagai alat promo dan penguatan akan target market, seperti layaknya positioning sebuah produk atau jasa, sehingga tempat atau daerah tersebut dapat dikenal diseluruh dunia.
City Branding semata-mata bukanlah pekerjaan dari public sector, akan tetapi tugas dan kolaborasi dari semua pihak (stakeholders) yang terkait dengan kota tersebut, apakah itu pemerintah kota, pihak swasta, pengusaha, interest group, komunitas dan masyarakat. Sebuah kota, layaknya sebuah brand, harus bersifat fungsional. Fungsionalitas berarti dapat dilihat sebagai sebuah benefit. Sebuah kota harus berfungsi sebagai tujuan untuk pencari kerja, industri, tempat tinggal, transportasi umum dan atraksi serta rekreasi. City Branding atau Brand Places merupakan strategi dari suatu tempat atau daerah untuk membuat positioning yang kuat sebagai alat promo dan penguatan akan target market, seperti layaknya positioning sebuah produk atau jasa, sehingga tempat atau daerah tersebut dapat dikenal diseluruh dunia.
Kota Kendari tentunya tidak mau ketinggalan dalam
hal pembangunan dan pemberdayaan masyarakat serta pembentukan suatu brand agar dapat dikenal secara luas di
seluruh dunia. Strategi branding merupakan
kebutuhan untuk perencanaan dan pengelolaan kota, agar pesan yang disampaikan
oleh kota dan seluruh pemangku kepentingan selaras dan mendukung pembangunan citra
kota yang diperlukan dalam memenangkan persaingan sumber daya saat ini. Ada
yang berbeda dari Kendari Branding
dibandingkan dengan beberapa City
Branding lainnya ditempat atau kota-kota lain, yaitu ILIKENDARI
(I
Like Kendari) menjadikan logo, slogan dan tagline
tergabung menjadi satu kesatuan dalam sebuah font yang simpel dan sederhana
serta ekspektasi yang tidak berlebihan. Harapannya agar semua orang terkesan,
mudah diingat dan dapat tertanam di dalam benak, hati dan pikirannya.
Latar belakang dipilihnya ILIKENDARI (I Like Kendari)
sebagai Creative City
Branding merupakan hasil identifikasi sesuai
dengan identitas dan ciri khas Kota Kendari. Diskusi dan kajian yang intens
dilakukan sejak tahun 2012 oleh beberapa komunitas-komunitas kreatif dan para designer lokal yang dengan ikhlas
memberikan ide dan memasukkan beberapa desain logo serta slogan yang
dipresentasekan langsung dari perencanaan pembuatan City Branding sebelumnya. Hingga menghasilkan keputusan bersama
melahirkan ILIKENDARI (I Like Kendari) sebagai City Branding. Konsultasi
sudah dilakukan bersama tokoh dan pengiat kreatifitas nasional yang telah
berkunjung di Kota Kendari sebagai narasumber dari beberapa kegiatan ekonomi
kreatif yaitu Tita Larasati, Adi Nugraha, Gigih Budi Abadi serta beberapa visitor lainnya. Dengan kata kunci I
Like semua menyatakan suka dengan Kota
Kendari.
ILIKENDARI
(I Like Kendari) yang berarti saya
suka dengan Kota Kendari. Suka akan kotanya yang merupakan kota teluk, unik dan
menarik. Dari bentuk geografisnya terdapat sebuah pegunungan yang posisinya
berada dibelakang pusat kota dan didepannya merupakan laut. Kota Kendari
berpotensi besar mendatangkan turis baik domestik maupun mancanegara. Suka akan
warganya yang plural, ramah dan toleran berpotensi mengundang investor untuk
berinvestasi dan berbisnis. Suka akan seni, budaya dan destinasi yang berada di
dalam Kota Kendari. Suka akan produk lokal berupa hasil kerajinan (kain tenun,
ukiran perak, ukiran kayu jati lokal, kriya pasir, dll). Kuliner khas lokal
seperti sinonggi, pokea, mete, ikan asin, terasi, dll. Memiliki historical heritage city tersendiri, yang hingga kini situs sejarahnya masih
dapat dilihat dengan bukti bangunan dan alutsista peninggalan Belanda dan
Jepang di Kota Lama Kendari. Serta bakat dari beberapa komunitas-komunitas
dapat mengundang perhatian, pengaruh dan membuka peluang pasar kreatif.
Banyak kota dan negara lain telah
merasakan keuntungan besar mendapatkan pundi-pundi PAD dan pendapatan APBN dari
City Branding atau Brand Places. Diantaranya Kota Bandung
dengan “BDG”, Kota Jakarta dengan “Enjoy Jakarta”, Kota Solo dengan “Solo the
spirit of java” dan yang lebih mencengangkan adalah Kota Amsterdam - Belanda
dengan “I amsterdam” begitu juga Kota New York – USA dengan “I Love NY”. Creative
City Branding merupakan bagian dari proses
kreatif. Tidak bisa muncul begitu saja secara instan, melainkan memerlukan
proses yang panjang dengan cara melihat, berfikir dan bertindak. ILIKENDARI (I Like Kendari) bagi kota Kendari yang dicetuskan oleh Kendari Kreatif akan menjadi merk dan identitas serta logo visit Kota
Kendari. Walaupun hingga kini belum mendapat dukungan dari pemerintah kota, dikarenakan
kurang pekanya terhadap kebutuhan masyarakat akan Creative City Branding.
Kreatifitas
biasanya muncul dari keterbatasan. Keterbatasan bukanlah kekurangan yang mau
menghambat dan menurunkan optimisme meraih kejayaan dan citra kota serta
warganya. Dengan semangat, keterbatasan akan menjadi energi baru jika disikapi
positif, untuk memperkokoh kebersamaan menjalankan fungsi dan peranan kita,
yang harusnya ditancapkan kedalam benak sanubari sebagai bentuk tanggung jawab
sosial kepada masyarakat. Kerjasama adalah alat yang mengalahkan fungsi dari
kunci untuk membuka gembok baja, sehingga mengubah keterbatasan menjadi
keterlebihan mewujudkan Kendari Kota Kreatif.
Tautan luar:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar