Pengertian Event Organizer (EO)
1.
Pengertian Event Organizer (EO)
Seiring dengan
berkembangnya zaman dan semakin majunya masyarakat dan teknologi membawa
pengaruh pada perkembangan sistem atau konsep pemasaran yang akan digunakan
perusahaan-perusahaan yang menginginkan produknya laku, sehingga dapat terus
eksis ditengah semakin besarnya persaingan dipasaran.
Salah satu
konsep pemasaran yang sekarang telah berkembang ditengah masyarakat adalah
konsep pertunjukan (event). Yang dibuat dan dilakukan oleh event
organizer (EO) sebagai sebuah strategi dalam mempromosikan produk
perusahaan yang paling efektif, dimana masyarakat sebagai konsumen dapat
langsung ikut serta merasakannya, merangkul konsumen baru, loyal memperbaruhi
kontak dan komunikasi dengan customer lama, meluncurkan layanan dan
mempromosikan secara lengkap seluruh ragam produk, mempercepat proses penjualan
dan meningkatkan angka penjualan serta membangun dan meningkatkan brand
image perusahaan.
Bicara tentang event
organizer – selanjutnya disebut EO – kita harus mengerti dulu tentang apa
kriteria event organizer. Istilah ini sekarang memang sangat popular,
karena dunia EO di berbagai tempat semakin berkembang. Bahkan, beberapa pihak
telah menjadikannya sebagai profesi.
Organizer tidak jauh beda pengertiannya dengan sebuah
kepanitiaan, mulai dari level ‘Perpisahan Sekolah’ sampai ‘Pindah Jabatan’,
kita selalu terlibat dengan apa yang namanya panitia. Berikut ini yang
dikemukakan oleh Adrie Subono (JAVA Musikkindo Present WOW!! : Glossary)
Event Organizer adalah penyelenggara kegiatan.
Sedangkan
menurut pakar manajemen Rhenald Kasali (JAVA Musikkindo Present WOW!! : Lebih
Dari Sekadar Energi), mengemukakan bahwa bisnis Event Organizer adalah
bisnis yang menerapkan konsep manajemen secara berkesinambungan dan konsisten
dalam mengeksplorasi dunia entertainment sedalam-dalamnya. Yang dibangun
dari sebuah tim yang mencatat every single detail dari proses
memilih acara, mengkemas acara, memenuhi pembayaran, mengurus perizinan, meyakinkan
keamanan pelaksanaan, merekam gejolak keinginan pasar, serta menyiapkan
teknologi dan pemasarannya, sampai pada event report (laporan
pertanggung jawaban) atau evaluasi.
Selanjutnya
yang dikemukakan oleh Indro’Kimpling’Suseno (Cara Pinter Jadi Event Organizer :
14). Event Organizer adalah sekelompok orang yang terdiri dari tim
pelaksana, tim pekerja, tim produksi, dan tim manajemen yang melaksanakan tugas
operasional suatu program acara atau melakukan pengorganisasian untuk
mewujudkan suatu program acara.
Organizer mempunyai ruang lingkup kerja yang luas, sesuai jenis
acara yang ada dan perkembangannya. Macam-macam jenis acara antara lain dapat
dikelompokkan sebagai berikut :
1) Olahraga
-Pertandingan
professional
-Kompetisi
peringkat
-Pertandingan
persahabatan (eksebisi)
-Lomba-lomba
2. Seni
-Pementasan/pergelaran
profit oriented
-Pementasan/pergelaran
program acara
-Non profit
-Institutional/privat
-Lomba/festival
-Pentas
eksebisi/apresiasi
3. Topik Bicara
-Diskusi/dialog
-Seminar
-Sarasehan
-Talk show
-Variety
show
-Presentasi
4. Pameran
-Pameran
komoditi perdagangan
-Pameran seni dan budaya
5. Pribadi
-Pesta
Pernikahan
-Pesta ulang
tahun
-Syukuran
-Jabatan baru
-Pisah sambut
dan pesta peringatan pribadi.
bentuk acara, mulai dari pesta ulang
tahun dirumah sampai setingkat olympiade dunia, memerlukan hasil kerja
para EO. Tanpa sentuhan tangan EO, acara tersebut tidak dapat terwujud. Istilah
penyebutan Event Organizer (EO) bisa berbeda-beda, seperti misalnya : Production,
Communication, Biro Jasa/Agency, Management, Panitia Pelaksana, Organizing
Committee, Entertainment, dan lain-lain.
Praktiknya,
memang sebagai EO, tidak akan mungkin menyelenggarakan semua event,
pastinya ada klasifikasi spesialisasinya. Klasifikasi ini muncul secara alamiah
saja. Biasanya menyangkut klien yang sudah biasa dilayani. Beberapa klasifikasi
EO antara lain sebagai berikut :
•
EO Spesialisasi Kontraktor
EO ini
spesialis melayani keperluan perusahaan atau instansi yang akan punya hajat.
Hampir semua perusahaan atau instansi punya event yang sifatnya internal
atau program event yang disusun secara internal oleh mereka sendiri. Dan
untuk melaksanakannya, mereka biasanya menggandeng EO demi efisiensi dan
keberhasilan event tersebut. Sebab, mereka tidak punya cukup waktu,
tenaga dan pikiran untuk membentuk panitia internal diantara mereka sendiri
untuk melaksanakan keseluruhan event tersebut. Ini beda dengan event mereka
sebagai bagian dari program promosi. Misalnya acara ulang tahun perusahaan,
acara gathering konsumen mereka, agen, atau keperluan kanvas keliling, direct
promotion, dan lain-lain.
•
EO Spesialis Program
EO ini
mengandalkan sebagian besar hidupnya melalui program/konsep event yang
mereka buat untuk dijual kepada sponsor. Misalnya event atau acara showbiz,
expo/pameran, kompetisi olahraga/otomotif dan lain-lain.
Sistem Kerja
Event Organizer (EO)
Begitu
luasnya lingkup kerja EO, sebenarnya dapat menjadi suatu alternatif profesi
yang dapat menampung banyak tenaga kerja. Cara kerja EO mempunyai sistem pokok
kerja yang sama dengan sistem kerja pada bidang pekerjaan yang lain. Perbedaan
hanya pada tingkat klasifikasi program tersebut yang dapat diukur dari cakupan
wilayah kerja program, beban kerja, dana anggaran dan SDM yang terlibat. Adapun
sistem kerja EO sebagai berikut :
• Posisi EO di antara 5 P
Penting untuk dimengerti dimana letak
posisi EO berada. Karena ini menyangkut lingkup tanggung jawab yang melekat dan
menyertainya. Urutan posisi para pihak yang sesuai dengan lingkup wilayah kerja
dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :
1.
Penyandang dana. Ini dapat berupa sponsor atau instansi/perusahaan yang
mempunyai ‘hajat’ dalam istilah sederhana adalah pihak yang mengeluarkan dana
untuk pelaksanaan suatu program.
2. Pelaksana. Disinilah posisi
dan peran EO yang sesungguhnya. Pelaksana harus bekerja keras untuk mewujudkan
impian dan kepuasan semua pihak. Karena menjadi pusat dari seluruh pihak yang
ada, maka pelaksana memiliki posisi yang sangat vital dan strategis.
3. Penampil. Penampil ini salah satu kunci daya tarik suatu
program. Semua jenis program sangat tergantung pada para penampilnya. Contoh:
kompetisi sepakbola tingkat regional, bila tidak diikuti oleh kesebelasan top,
kurang mempunyai daya tarik.
4. Penonton. Apapun program eventnya, faktor kehadiran
penonton/tamu akan menjadi sangat penting. Baik membayar atau gratis, pesta
kecil dirumah sampai dengan tingkat lomba formula satu, faktor penonton adalah
salah satu tolak ukur kesuksesan event.
5. Pengamat. Ini biasanya dari kalangan pers,
atau justru kawan-kawan kita sendiri, atau
siapapun yang memperoleh informasi tentang event yang kita laksanakan.
Para pengamat atau orang luar mempunyai pengaruh sebagai humas atau public relation (PR) kita secara
tak lansung.
6. Penonton. Apapun program eventnya, faktor kehadiran
penonton/tamu akan menjadi sangat penting. Baik membayar atau gratis, pesta
kecil dirumah sampai dengan tingkat lomba formula satu, faktor penonton adalah
salah satu tolak ukur kesuksesan event.
Posisi diatas disebut sebagai UNSUR
5-P. kelima unsur itu harus PUAS, yang bisa tercapai berkat kerja keras UNSUR P
ke 2, yaitu pelaksana yang EO. Ilmu EO tidak semata-mata dapat kita peroleh di
bangku-bangku sekolah, kursus atau kuliah. Ia adalah ilmu lapangan, yang dapat
diperoleh dengan praktek lansung di lapangan. Walaupun tergolong ilmu lapangan,
tetapi juga perlu didasari dengan prinsip berpikir metodologi dan manajerial
professional. Tanpa didasari hal tersebut hasilnya tentu kurang memuaskan.
Beberapa
kunci landasan kerja EO tidaklah terlalu rumit. Sistem kerja EO memiliki pola
dasar kerja yang standar, berlaku dimana-mana. Sebenarnya, semua berdasarkan
pada satu kata, yaitu semangat. Dengan semangat, kita mampu memasuki jiwa kerja
EO. Beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebagai landasan ketika kita
berpikir untuk memilih profesi sebagai EO, antara lain adalah :
•
Bekerja dengan totalitas tinggi.
•
Berfikir kreatif dan inovatif.
•
Kepekaan tingkat tinggi.
•
Kemampuan
berkomunikasi/bernegosiasi/dialog.
•
Kepercayaan diri
•
Kemampuan menyusun
perencanaan/konsep.
•
Kemampuan analisis biaya/keuangan.
•
Kemampuan bekerjasama.
•
Pengembangan seni imajinasi.
•
Kemampuan membuat evaluasi.
•
Kedisiplinan yang tinggi.
Berfikir Detil
Bicara
soal EO adalah bicara tentang detil dan kerja keras. Dimanapun kita berkantor
atau bekerja, ditempat itulah kita akan menemukan dasar-dasar kerja yang secara
teknis mengorganisir sebuah program. Cara kerjanya mempunyai acuan yang tidak
jauh beda dengan prinsip dasar kerja dibidang lain. Beberapa hal penting antara
lain sebagai berikut :
•
Pemahaman Program. Seluru tim pelaksana harus mempunyai tingkat pemahaman
tentang program tertentu, baik secara teknis maupun ‘jiwa’ dari program
tersebut.
•
Seni Imajinasi. Ini adalah
imajinasi kita yang terkendali. Artinya sebatas kita mencoba membuat suatu
imajinasi tentang proses terwujudnya sebuah program sampai pada saat
pelaksanaan program tersebut. Bagaimana alurnya, dimana klimaksnya, dimana daya
tariknya, kejutan apa dan lain-lain.
•
Konsep Tertulis. Ini terwujud dalam bentuk proposal tertulis. Proposal
ini harus ringkas, singkat, informasi, detil, menarik dan mudah dimengerti.
•
Rancangan Waktu Kerja. Hal ini biasa disebut dengan time scheadule,
termasuk susunan acara yang rinci (run down).
•
Kontak Penampil. Gerakan menghubungi semua pihak yang terlibat atau
terkait pada program tertentu. Kontak dilakukan secara rinci, jelas, tepat dan
akurat
•
Rancangan Budget. Rancangan budget pada prinsipnya harus
dikontrol setiap hari, bahkan per dua jam pada saat mendekati hari H. ini
penting untuk mencegah terjadinya over budget. Jadi harus diadakan upaya
balancing terus-menerus.
•
Informasi. Ini merupakan langkah upaya mendatangkan tamu atau
penonton. Untuk program privat, biasanya cukup dengan undangan,
sedangkan untuk program event yang besar perlu langkah publikasi,
pemasaran, promosi dan lain-lain.
•
Kontrol Pelaksana. Mendekati hari pelaksanaan dan pada saat pelaksanaan,
tingkat kontrol harus semakin meningkat, karena disaat-saat itulah biasanya
hal-hal tak terduga terjadi dan membutuhkan antisipasi cepat untuk menerapkan
rencana A, B, C dan seterusnya.
•
Doa Bersama. Langkah ini menjadi sangat penting karena apapun yang
kita rencanakan dan kita lakukan, kita perlu membangun kebersamaan yang solid
dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk memberikan karunia.
•
Laporan Akhir. Setelah evaluasi, semua harus tersusun dalam satu
berkas laporan akhir yang lengkap, termaksud
M I C E
- Meeting
(pertemuan)
- Incentive
(pendorong / perangsang)
- Convention
(konvensi / adat (kebiasaan)
- Exhibition (pertunjukan / pameran)