Berjuang meraih kemerdekaan doeloe dizaman kolonial bangsa eropa dan
pendudukan jepang begitu luarbiasa, pengorbanan para pahlawan yang buta
akan materi bahkan nyawa tak terhingga harga dan jasanya. Perjuangan
para pahlawan doeloe sangat jelas dan terang-benderang dari bentuk
fisik, gaya bahasa dan ras yang berbeda sehingga strategi dan teknik
bisa dibuat dengan gamblang, namun ada yang luarbiasa bernama Gerilya.
Itulah strategi perang Indonesia yang diakui oleh dunia. Banyak negara
lain yang sampai sekarang mempelajari strategi perang masyarakat
Indonesia itu.
Penjajahan tidak akan hilang dimuka bumi, saya
pastikan itu selama kehidupan berlangsung. Katanya kita sudah merdeka
tapi nyawa penjajahan masih terus hidup bergandengan dengan kehidupan
dunia, faktanya; penjajahan dimuka bumi yang masih terus berlangsung
adalah dijalur Gaza – Palestina. Sangat jelas itu merupakan bentuk
penjajahan zionis! Tapi mengapa itu terjaga bahkan terpelihara oleh
negara penguasa? Mungkin jawabannya hanya dua yaitu:
- Ketegasan, tegas melingkupi keberanian, keseriusan dan konsisten. Cukup dengan ketegasan negara Arab saya yakin zionis menyerah.
- Keuangan, uang melingkupi ekonomi, politik, sosial dan kemanusiaan. Sekali lagi cukup dengan keuangan negara Arab (2,5% saja) saya yakin zionis menyerah.
Kembali ke NKRI, ada pemberontakan DI/TII,
G.30-S-PKI, GAM (gerakan aceh merdeka), Bintang Gejora-Papua Merdeka.
NKRI adalah negara besar yang kaya akan sumber daya alam yang berlimpah
ruah dan merupakan jantung dunia. Tanah subur dengan hasil pertanian,
perkebunan dan hutan. Kaya air dengan hasil laut dan sungai, kaya flora
dan fauna, kaya bumi dengan pertambangan yang sesuka kalian untuk
mengeksplorasi tanpa mengingat masa depan serta anak cucu kalian.
NKRI
adalah negara berintelektual dan beragama; memiliki banyak ilmuan yang
pintar dan cerdas, sejarawan, ulama, pendeta, sangha, brahmana dan jiao
sheng. Namun hanya jalan ditempat tetap menjadi negara berkembang tak
maju-maju, cobalah step by step berubah menjadi negara maju karena
potensi itu ada dan jelas.
Siapa bilang NKRI sudah merdeka? NKRI
masih terjajah hingga sekarang, yang berbeda adalah penjajah sekarang
berwujud nasional, bertubuh lokal, lahir dan besar di tanah ibu pertiwi.
Kebanyakan penjajah sekarang adalah kaum intelektual memiliki tingkat
pendidikan yang luarbiasa, biasa dipanggil Prof, Doktor, Magister,
Strata Satu bahkan nan mencengangkan ada yang lulusan dari universitas
luar negeri.
Mereka pintar tapi pintar membodohi warga negaraku,
mereka cerdas tapi cerdik membuntui warga negaraku, mereka bernurani
tapi bernaluri menguasai seluruh kekayaan alam negaraku. Hati-hatilah
wahai saudaraku sebangsa dan setanah air NKRI dari sabang sampai
marauke, mereka itu ada disetiap Propinsi, Kota, Kabupaten bahkan Desa.
Siapakah mereka? Jawabannya ada disamping kalian, ada disekitaran
kalian, ada diwilayah kalian mungkin juga sekarang serumah dengan
kalian. Kita tidak mengetahui karena mereka sosok kemunafikan, jika
bersama maka kebenaran dan kebaikan yang terucap, namun jika tak bersama
maka kejahatan dan keburukan yang diperbuat.
Musuh dalam selimut,
menjilat kembali air ludahnya. Tapi lebih parah daripada itu semua,
mereka adalah penjajah yang sangat keci tak kenal saudara, keluarga,
kerabat, sahabat, teman, sebangsa dan setanah air.
NKRI terjajah
ekonomi, sosial, budaya dan pariwisata dengan produk dan jasa luar
negeri yang terasa asin ditambah huruf g. Padahal kita mempunyai produk
dan jasa dalam negeri yang terasa manis, estetik serta berbudaya
lokal-nasional sesuai dengan kehidupan sosial, ditambah murah dan mudah
didapatkan karena swasembada bahan dan produksi sendiri. Mari cinta,
bangga dan beli produk dan jasa dalam negeri.
NKRI terjajah
politik, hukum dan media massa oleh poliTIKUS, Korupsi, Kolusi dan
Nipotisme serta pemberitaan yang tak seimbang, adil, makmur dan
sejahtera menjadi provokator untuk misi yang jelas menjajah,
mencerai-beraikan dan menghancurkan NKRI. Mainstreamkan Bhinneka Tunggal
Ika, nilai-nilai Pancasila, Gotong Royong dan Musyawarah Mufakat.
Rebut
kekuatan ekonomi dunia dengan membangun Ekonomi Kreatif Indonesia.
Kemerdekaan hakiki adalah kebebasan berkarya tanpa batas sebagai solusi
kehidupan. Kekuatan mental, ide dan imajinasi positif akan mempengaruhi
nilai, manfaat, makna, harga dan kualitas karya (barang dan jasa).
NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA
Semua terjawab dengan Cipta, Rasa dan Karsa yang sama
Semua menjadi transparan dengan Konsisten ber Komitmen
Semua akan musnah dan tetap terjaga dengan Berfikir dan berzikir
MR.WM